Seperti biasa pada pukul lima sore saya memberikan pembelajaran mengaji. Mengaji khususson ila anak-anak. Pembelajaran membaca AlQur'an dan Qiroati.
Waktu untuk mengaji setiap hari kecuali hari Jum'at. Pada hari Jum'at anak-anak libur tidak mengaji. Libur juga karena saya sedang ada kepentingan dan tidak ada orang yang bisa menggantikannya.
Motivasi saya memberanikan diri mengajar mereka adalah untuk menegakkan agama Allah. Saya mampunya baru segitu, ya itulah yang aku berikan. Saya tidak menunggu harus mahir dalam membaca, harus sesuai makharijul huruf nya sesuai dengan lidah orang Arab. Kalau harus nunggu seperti itu kapan kita akan berbuat baik? Hanya sekedar bisa.
Pesertanya tidak banyak. Kalau hadir semua bisa mencapai 15 anak. Biasanya mereka yang hadir berkisar sepuluhan anak bahkan kurang dari itu.
Sebagai tempat mengaji, saya menggunakan tempat sesuai kondisi dan situasi. Suatu saat saya menggunakan ruang tamu, kadang ruang tengah, kadang teras. Sesuai sikon saja.
Anak-anak yang ikut mengaji adalah anak-anak dari tetangga dan anakku sendiri. Anakku satu orang dan sisanya anak-anak dari tetangga.
Melihat rentang usia mereka berkisar antara 7 tahun sampai sebelas tahun. Kalau ditilik dari kelas sekolah, mereka ada yang masih duduk di kelas 1, kelas 2, kelas 3, kelas 5 dan kelas 6 SD.
Dari segi kemampuan dalam belajar sangat beragam. Ada beberapa anak yang sangat cepat memahami pengajaran. Ada juga yang normal. Kebanyakan dari mereka memiliki kemampuan menangkap pembelajaran dengan normal. Ada juga satu anak yang sangat lambat dalam menerima pembelajaran.
Kalau dihitung untuk anak yang memiliki kemampuan cepat dalam menerima pembelajaran ada anak. 4 dari jumlah anak tadi sudah mencapai mengaji Al qur'an. Satu dari mereka masih memakai Jilid (Pemula, Jilid 1 sd 7). Nah yang satu anak ini masih menggunakan jilid 4. Karena ketika masuk memulai pembelajaran belum lama.
Untuk yang ukuran normal 9 anak. Mereka masih menggunakan jilid. Ada yang masih jilid 1, ada yang memakai jilid 3.
Ada satu anak yang memiliki kategori rendah. Dia ini sulit diajak berbicara dan kesulitan dalam menirukan suara. Jarang sekali dia bisa mengikuti atau menirukan 3 kata.
Awal mulai anak ini ikut mengaji di tempat saya, belum bisa baca tulis AlQur'an dan tulisan latin sama sekali. Saya senang sekali sekarang dia mulai bisa membaca huruf walau sangat lambat.
Membaca basmalah saja dia tidak bisa. Dia hanya menirukan kata paling belakang. Untuk mengembangkan kemampuan membacanya saya meminta teman-temannya untuk sering menanyakan sesuatu padanya. Segla sesuatu. Misalkan, "Kowe wes madang urung? " (kamu sudah makan belum?), "Kowe wes adus urung?" ( kamu sudah mandi belum), "Mamakmu masak apa?" dan seterusnya.
demikian ceritaku kali ini
#Day2MaretChallenge
#ceritakelaskuhariini
#ceritamuridkuhariini
#ceritaanakkuhariini

Semangat ya pak..jika kau mengejar akhirat maka dunia dalam genggaman..
BalasHapusmantap pak Bajuri, artikel tgl genap yg pertama sudah, 3 artikel lagi bisa ikut diundi selasa besok. Semangat pak Bajuri.
BalasHapusSebaik- baik kamu adalah yang belajar al-Quran dan mengajarkannya.
BalasHapusSemangat Pak..luar biasa.. Tidak hanya sebagai guru olahbraga namun juga mahir untuk guru ngaji. Jariyah jariyah pak.. Sip..lanjuut
Ayah, MasyaAllah, mulia sekali Ayah Semoga Allah membalas Ayah dengan rezeki yang berlimpah, amin Allahumma Amin
BalasHapus