Selama pandemi dari awal maret hingga kini akhir bulan November pembelajaran berlangsung secara daring. Ada juga beberapa siswa yang terpaksa mengikuti pembelajaran secara luring karena keterbatasan kepemilikan gawai. Beberapa siswa yang mengikuti pembelajaran luring harus bersedia hadir ke sekolah/madrasah untuk mengambil lembar ringkasan materi dan sekaligus lembar tugas kerja siswa sepekan sekali . Ada yang datang ke sekolah hanya menyerahkan hasil pekerjaan lembar tugas minggu kemarin dan mengambil lembar materi serta lembar kerja siswa minggu ini terus dibawa pulang. Mengerjakan tugas lembar kerja siswa di rumah. Ada juga sebagian yang datang ke sekolah mengambil lembar tugas siswa dan langsung dikerjakan di sekolah, setelah selesai dikembalikan lagi ke walas ( wali kelas). Nah siswa yang memilih tipe terakhir ini datang ke sekolahnya bisa 2 x sepekan, karena keterbatasan waktu dan kemampuan anak untuk menyelesaikan tugas satu pekan dikerjakan dalam sehari, pastinya sangat melelahkan.
Ada beberapa alasan kenapa sekolah memanggil siswa datang ke sekolah selama pandemi berlangsung.
- Melengkapi data administrasi siswa yang sifatnya segera
- Menerima/Mengambil bantuan
- Mengambil buku paket/ pegangan siswa di perpustakaan
- Pendampingan peserta sebelum mengikuti lomba
Bagi saya sebagai guru hari ini adalah hari yang sangat saya tunggu-tunggu. Alasannya adalah karena hari ini pertemuan terakhir sebelum pelaksanaan test akhir semester.
Jujur kuakui kalau pertemuan kali ini antara ingin mengajar dengan ngudar rasa (bahasa jawa yang artinya kurang lebih curhat) lebih besar ngudar rasa. Kenapa? ... Karena tidak semua siswa dalam satu kelas aktif mengikuti PJJ dan aktif mengirimkan tugasnya. Dan itu berlangsung dari pekan ke pekan. Pikir saya sekarang lah saatnya guru mengorek keterangan sedalam-dalamnya dari siswa tentang ketidak-aktifan mereka dalam pembelajaran daring.
Hari ini saya dapat jadwal tatap muka dengan siswa kelas 9 C. Setelah melakukan salam dan prolog dan kirim chat pembelajaran di WAG tentunya, aku memperkenalkan diri dengan singkat. Kemudian kutanya dari 7 siswa yang ada, ternyata memiliki gawai semua dan milik sendiri, otoritas sendiri. Artinya mereka bebas memegang gawai dan bebas menggunakannya tanpa terpengaruh oleh pengguna lain. Kemudian kutanya satu persatu dengan melihat trak record keaktifan mereka dalam mengirimkan tugas. Masya Alloh, ternyata dari 7 siswa ini ada 2 orang yang belum pernah kirim tugas ke saya dalam bentuk tulisan tangan. Kalau mengerjakan lewat Quiziz atau GF mereka masih bersedia mengerjakannya, tapi kalau tugas yang mengerjakan soal kemudian hasilnya di foto kirim japri pada guru yang bersangkutan, ternyata 2 anak ini tidak melakukannya. Alasannya malas. Astaghfirulloh.
Karena waktu yang singkat pada akhir pembelajaran aku berpesan pada mereka untuk segera menyusulkan hasil pekerjaan mereka. Aku katakan pada mereka bahwa kemampuan dan penguasaan teknologi jaman sekarang, saya dan beberapa guru kalian kalah jauh dibanding kemampuan kalian. Kalian lebih melek teknologi dibanding guru kamu. Tapi jangan bangga dan puas hanya dengan menikmati teknologi, tapi jadilah pencipta teknologi. Main game apa dilarang? tidak ! silahkan main game. Tapi jangan puas bisa main game, ciptakan game baru lagi yang lebih menarik, walaupu game yang seperti itu sudah ada. Daripada kalian main game mengeluarkan uang, kenapa tidak sebaliknya, dari game itu kalian mendapatkan uang. Jangan puas hanya menikmati video di youtube, tapi jadilah pembuat video di youtube. Janganlah puas menikmati cerita di webton, tapi jadilah pencipta webtoon yang baru. Dan Pak guru yakin bahwa kalian bisa melakukan itu semua. syaratnya harus pandai, fokus, dan optimis. Manfaatkan waktu sebaik-baiknya, sekian wassalam.
Tidak ada komentar: