Aku memiliki teman guru olahraga yang memiliki hobi sepak bola, namanya Pak Beje. Bodinya bak tentara, tinggi tegap dan macho tentunya. Suatu saat dia bercerita, dia diminta untuk jadi wasit pertandingan persahabatan guru olahraga esema. Dengan senang hati diterima permintaan tersebut walaupun dirinya bukan dari jurusan olahraga.
Tim kesebelasan yang bertanding adalah tim guru olahraga bagian timur Kebumen vs tim guru olahraga bagian barat Kebumen. Pertandingan berjalan sangat seru, masing-masing tim berusaha dengan keras untuk membobol gawang lawan. Walaupun kadang ada beberapa pemain yang sudah tak mampu mengejar lajunya bola karena faktor u. Mungkin pemain itu berfikir, untuk apa aku mati-matian kejar bola yang tak punya rasa cinta. Hanya bikin sengsara. Kalau aku ngotot bukan dapat aplaus tapi botol infus. Haaaah. Yang penting aku bisa mengejar cintaku. Hingga suatu waktu terjadilah pelanggaran yang sangat disayangkan. Akhirnya wasit mengeluarkan kartu merah untuk tim kesebelasan timur Kebumen. Protes dari beberapa pemain tidak diperdulikan oleh wasit. Wasit sudah membuat keputusan yang bulat. Pertandingan dilanjutkan hingga berakhir tanpa membuahkan gol.
Hari Sabtu minggu pertama saat pak Beje menghadiri acara MGMP Kabupaten bertemu teman tim kesebelasan Timur Kebumen. Ketika bersalaman dengan mereka, ada Pak D. Anehnya dia tidak mau menyambut tangannya. Malah matanya melotot sambil tangannya mengepal. Dari ekspresinya dapat disimpulkan kalau dia marah dan ingin memukulnya, karena tidak terima dengann keputusannya. Aku bertanya apa yang akan dilakukan pak Beje jika Pak D memukulnya. Sungguh diluar dugaanku. Coba tebak pemirsa apa yang dikatakan nnya. Katanya, "Aku akan menangis uhu uhu uhu..... " sambil menelunkupkan kepala di kedua lengannya. Aku tertawa terbahak-bahak melihat tingkahnya. Sungguh ekspresi yang tak imbang dengan bodinya yang macho.
Pentigraf, Ekspresi Tak Terduga
Reviewed by Mohamad Bajuri
on
Desember 19, 2020
Rating:
Siiippp..pentigrafnya keren
BalasHapusTolong di krisan kak. Ini saya ketik pagai gawai sambil mengikuti acara pernikahan. Jadinya amburadul deh
HapusBagus...menghibur... refreshing 👍
BalasHapusTerima kasih kak. Ini pentigrafku yang pertama
HapusPa Beje luar biasa keren....
BalasHapusPintar jg expresinya benar tak terduga.
Terima kasih sanjungannya.. He he he
HapusPak beje suruh push up aja itu, biar gak cengeng, masak gitu aja nangis...😂😂😂🤣🤣
BalasHapusNanti tambah uhu uhu kalo disuruh push up pak..
HapusCieee Pak Beje...
BalasHapusCasing tidak sesuai dengan realita
Hehehe
He he he.. Trus gemana lagi..
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPentigrafnya sudah ngalir, catatan ada beberapa typo, dan kata baku seperti berfikir seharusnya berpikir.
BalasHapusesma maksudnya SMA ya pak?
“Untuk apa aku mati-matian kejar bola yang tak punya rasa cinta. Hanya bikin sengsara. Kalau aku ngotot bukan dapat aplause tapi botol infus infus. Haaaah... masa bodoh yang penting aku bisa mengejar cinta."
kalimat di atas sebaiknya di miringkan dengan tanda petik di akhir kalimat
"Aku akan menangis uhu... uhu... uhu... sambil menelungkupkan kepala di kedua lengannya." (tanda petik di akhir)
over all good job
Ya Bu Rita, terima kasih krisannya. Moga lebih baik lagi ke depannya..
Hapus