#cerita binatang#fabel#dongeng#cerita pengantar tidur
Seri 1. Untung buahku kecil.
Hiduplah sebuah pohon beringin di samping masjid Al-Ikhlas asuhan pak Kyai Sholeh. Tepatnya di sebelah kanan depan masjid. Hanya ada jalan kampung yang memisahkan pohon itu dengan komplek masjid.
Pohon beringin itu memiliki daun yang rindang dan rimbun, membuat suasana di bawah pohon menjadi sejuk. Kondisi ini ini dimanfaatkan oleh beberapa orang untuk sekedar berteduh di bawahnya, atau mencari angin.
Pak Ateng memanfaatkan suasana sejuk pohon beringin itu untuk mangkal jualan es lilin. Karena tempatnya yang nyaman dan sejuk Pak Ateng kerasan jualan di tempat tersebut. Anak-anak juga sangat senang berada ada di bawah pohon beringin untuk membeli es lilin nya Pak Ateng.
Tengah hari ketika Pak Ateng sedang duduk istirahat, datanglah Pak Dadang teman pak Ateng yang menjual cilok keliling. Kemudian mereka saling sapa dan bercerita tentang hasil jualan siang ini. Mereka berdua sudah saling kenal dan akrab satu sama lain. Bahkan keluarganya pun mereka tahu nama-namanya. Pak Ateng hafal nama seluruh keluarga Pak Dadang, dan Pak Dadang juga sebaliknya tahu persih nama seluruh keluarga Pak Ateng.
Mungkin karena penatnya jualan keliling kampung sejak pagi mereka berdua merasa mengantuk. Pak Dadang mengambil posisi menyandar di pokok pohon beringin beralaskan mantolnya. Sedangkan Pak Ateng tiduran di bangku kayu yang ada sejak lama di situ. Warga kampung yang membuat bangku itu untuk tempat istirahat.
Setengah bergumam Pak Ateng berkata," Pohon beringin besar, tapi kok buahnya kecil. Sementara Pohon semangka yang pohonnya kecil buahnya besar-besar ya".
Pak Dadang sebenarnya mendengarnya, tapi tak sanggup menjawabnya karena keburu kantuk menyerangnya. Akhirnya mereka berdua tertidur dengan pulasnya. Apalagi saat itu udara berhembus lembut membuat mereka semakin lelap.
Percakapan antara mereka berdua di dengar oleh pohon kelapa dan pohon beringin. Pohon kelapa yang tumbuhnya tidak jauh dari pohon beringin angkat bicara.
"Tidakkah kau dengar wahai sahabatku pohon beringin tentang perkataan Pak Ateng tadi?
"Ya.... , aku mendengarnya dengan jelas. Memangnya kenapa?, tanya pohon beringin
"Kamu itu punya tubuh besar tapi buahnya kecil, " ejek pohon kelapa.
"Tunggulah besok pagi ya....nanti akan kejelaskan semuanya", kata pohon beringin berkelit.
"Kenapa tidak sekarang engkau menjawabnya? Kamu pasti tidak bisa menjawab pertanyaanku kan!, sergah pohon kelapa.
"Besok pagi ya besok pagi, woke...." kata pohon beringin meyakinkan pohon kelapa.
"Baiklah , aku akan sabar menunggu jawabanmu, awas jangan ingkar!, kata pohon kelapa setengah kurang yakin dengan jawaban temannya itu.
Nah pemirsa, kita tunggu jawabanya besok pagi ya. In sya Alloh.
#Des6AISEIWritingChallenge
SENANDUNG POHON
Reviewed by Mohamad Bajuri
on
Desember 06, 2020
Rating:

Siip... penasaran nih cerita lanjutannya
BalasHapusasiyap bund...in sya Alloh
HapusAda hikmah dibalik pohon beringin... ditunggu sambungannya.
BalasHapusya kak, in sya Alloh
Hapus