#cerita binatang#fabel#dongeng#cerita pengantar tidur
Seri 1. Untung buahku kecil lanjutan
Baru beberapa menit berlalu ternyata pohon kelapa sudah tidak bisa lagi menahan rasa penasarannya hinga esok pagi seperti yang dijanjikan oleh pohon beringin.
Dengan suara keras pohon kelapa berteriak, "Woiiiiii........, aku ingin kamu sekarang memberi penjelasannya titik. Aku tak mau nunggu besok pagi. Woke!." Saking kerasnya pohon kelapa berteriak membuat pohon beringin kaget hingga semua dahannya bergoyang.
"Baiklah kalau itu maumu. Aku akan memenuhi keinginanmu. Sekarang dengarkan baik-baik dan buka lebar pendengaranmu!," pinta pohon beringin sedikit agak kesal.
"Kali ini tolong perhatikan tubuhku dengan seksama. Aku memiliki tubuh yang besar dan kuat, daunku juga rimbun. Dahanku juga banyak dan menyebar ke semua arah mata angin. Aku juga ramah dan nyaman, hingga bangsa manusia, hewan dan jin suka dengan diriku. Umurku bisa mencapai ratusan tahun. Sekarang apa masalahnya dengan diriku?," tanya balik pada pohon kelapa.
"Lah iya, dengan segala kelebihan fisik yang kamu miliki, tapi kenapa buah kamu kecil. Seolah-olah kamu pohon yang pelit dan kurang manfaat untuk bangsa manusia. Ditambah lagi buah kamu juga tidak ada manusia yang mau memakannya, karena rasanya tidak enak," kata pohon kelapa memberikan alasan panjang lebar.
"Lihatlah diriku!, walaupun tubuhku tidak terlalu besar, tapi aku memiliki buah yang besar dan bisa dimakan bangsa manusia. Buahku bisa dimakan dari masih bentuk bunga, beluluk, cengkir, degan hingga sampai tua. Buahku sangat disukai binatang dan manusia. Seluruh tubuhku bisa dimanfaatkan semuanya oleh manusia dari akar hingga daun. Tidak seperti dirimu wahai pohon beringin," kata pohon kelapa mengejek pohon beringin.
"Engkau benar wahai kawanku pohon kelapa. Tapi kamu tidak boleh sombong dengan semau kelebihanmu itu. Kamu memiliki kelebihan yang tidak kumiliki, sebaliknya juga aku memiliki kelebihan yang tidak kamu miliki. Semuanya sudah menjadi ketentuan penciptaan. Dan satu hal penting yang kamu harus tahu tentang buahku yang kecil lihatlah apa yang akan aku lakukan dengan dua orang yang sedang tertidur di bawahku. Perhatikan baik-baik apa perkataan mereka nanti," kata pohon beringin panjang lebar memberikan sedikit pencerahan.
Pohon kelapa hanya mengangguk-angguk tanda setuju, sambil memperhatikan dari jauh apa yang akan dilakukan oleh pohon beringin.
Sejurus kemudian pohon beringin menjatuhkan beberapa buahnya ke arah Pak Ateng dan Pak Dadang. Buah itu jatuh meluncur dengan keras dan jatuh tepat di kepala mereka berdua. Mereka berdua terbangun karena ada buah yang jatuh mengenai kepalanya. Mereka kompak reflek melihat ke atas ke arah dahan pohon beringin yang rimbun menaunginya.
Mereka mengambil buah pohon beringin yang sudah di tanah, menimangnya dan mendongak ke arah dahan yang diatasnya.
Mereka saling berpandangan sejenak. Kemudian Pak Ateng berkata, "Untung buah beringin kecil ya Pak Dadang. Coba bagaimana jadinya jika buah beringin besar? Seperti apa jadinya jika buah beringin sebesar buah kelapa, mungkin kepala kita pecah dan kita sudah mati. Alhamdulillah ya Alloh, untung buahnya kecil."
"Ya betul Pak Ateng, untung buahnya kecil, jadi kita masih selamat. Terima kasih ya Alloh atas pengetahuan hari ini." Pak Dadang berdiri dari posisi tidurnya dan mengemasi alas yang digunakan untuk tidur. Setelah dilipat dengan rapi kemudian menyimpannya di tas bututnya.
"Yuk sholat dulu, baru kita melanjutkan jualan,"ajak Pak Dadang pada sahabatnya. Mereka berdua bergegas menuju Mushola Al-Ikhlas untuk melaksanakan sholat dhuhur.
Pohon kelapa yang menyaksikan peristiwa tersebut manggut-manggut. Sekarang ia sudah tahu kenapa buah pohon beringin kecil. Pasti ada hikmah dibalik semua penciptaan.
"Bagaimana kawanku sudah paham?," tanya pohon beringin.
"Sudah." jawab pohon kelapa singkat.
"Aku punya pertanyaan buat kamu, mungkin kamu bisa menjawab," kata pohon beringin
"Apa?," kata pohon kelapa.
"Mana yang di sebut muka dan belakang dari sebuah pohon?," tanya pohon beringin
"Walah ...itu mah pertanyaan mudah. Aku tahu jawabannya, tapi aku menjawabnya besok ya," pinta pohon kelapa.
"Woke......., aku tunggu besok, " kata pohon beringin mengiyakan
Kita tunggu besok ya jawabannya
Salam litrasi.
#Des6AISEIWritingChallenge
SENANDUNG POHON
Reviewed by Mohamad Bajuri
on
Desember 07, 2020
Rating:

Cerbung ya pak.. cerita part 1-nya terlewatkan.. semua memang ada hikmah d balik pencipta an. Keren pak..👍
BalasHapusya kak siti, latihan menulis cerita. makasih sudah mampir
Hapus