Pentigraf, Duh Malunya

Hari ini aku mendapat jadwal mengajar pada jam pertama. Segala sesuatunya sudah kupersiapkan dari hari kemarin. Bahkan aku berusaha berangkat ke sekolah lebih awal dibanding pada hari lainnya.

Senang rasanya tiba di sekolah sesuai aturan yang telah disepakati. Guru dan karyawan tiba di sekolah 15 menit sebelum pukul 07.00 WIB. Aku berjalan melenggang dengan lega menuju ruang guru. Hampir 80 persen sudah berada di ruang guru. Aku langsung duduk di tempatku. Kanan kiriku kusapa seperti biasanya. Mereka masih nampak sumringah dan segar, karena masih pagi. Coba kalau sudah jam 12 an wajah mereka sudah pada berubah, terutama ibu-ibu.

Bel tanda masuk berbunyi sangat keras. Segera kukemasi perkengkapan mengajarku dan berdiri. Aneh pikirku, sudah setengah menit berlalu belum ada guru yang beranjak dari tempat duduknya. Sifat usilku muncul. Dengan suara emasku aku menyindir mereka dengan nyanyian jawa lagu teronge bunder. "Monggoh sami kondur ( ayo kita pulang)", maksudku sih hanya menyindir mereka. Lewat lagu itu aku mengajak mereka untuk bangkit dari duduknya untuk segera masuk kelas. Ternyata, ketika aku sedang menyanyi , kepala sekolah tepat di belakangki untuk salaman denganku. Bahkan tangannya sudah disenggolkan ke tubuhku sebagai kode mengajak bersalaman. Mungkin aku terlalu fokus dengan teman-teman yang ada di depanku, sehingga kehadiran pak kepala tidak kusadari. Aku menyadari kehadirannya setelah pak kepala menyentuhkan tangan ke tubuhku kali ke 2. Teman-teman sekelilingku melihat adegan tadi cekikikan tiada henti. Duh....maaf pak kepala....Salah siapa masuk lewat pintu belakang

#Jan13AISEIWritingChalleng
Pentigraf, Duh Malunya Pentigraf, Duh Malunya Reviewed by Mohamad Bajuri on Januari 13, 2021 Rating: 5

5 komentar:

Postingan Populer

Ringkasan Materi Renang Gaya Bebas

  Penulis sedang berada di CB Kutowinangun .Dokpri. Ringkasan Materi Renang Gaya Bebas Posisi Tubuh : Telungkup: Posisi tubuh terlentang den...

Diberdayakan oleh Blogger.