Pentigraf, Ibuku Sakti



 Hujan diiringi angin kencang pada bulan februari seringkali terjadi. Akibatnya banjir, pohon tumbang atau bahkan rumah porak poranda. Atap rumah yang terbuat dari seng sering kabur terbawa angin. sungguh mengerikan.

Kalau sedang terjadi hujan yang disertai dengan angin ribut ingat zaman dulu. Waktu aku masih kanak-kanak. 40 tahun yang lalu. (yang nulis udah tua hiks)

Saat itu pertengahan bulan Februari kalau tidak salah. Pada bulan itu sering terjadi hujan dan angin ribut. Sore hari menjelang sholat ashar langit nampak gelap. Suara gemuruh bergerak dari kejauhan. Hujan tiba-tiba turun dengan  disertai dengan angin sangat kencang. Pohon-kelapa meliuk-liuk diterpa angin. Dahan-dahan kering berjatuhan berkerosakan. Ranting basah pun tak luput patah lalu terbang terbawa angin. Jatuhnya menimbulkan suara braks... Saat itulah orang-orang ketakutan dan keluar rumah. Para laki-laki berteriak mengumandangkan azan. Namun sayangnya adan sudah selesai dikumandangkan angin masih meniup kencang. Ibuku bergegas ke dapur mengambil nasi yang masih hangat, dibentuk seperti bola. Mulutnya komat-kamit membaca doa. kemudian Bola nasi itu dilempar ke udara. Ajaibnya sesaat kemuadian angin ribut reda. Kini ibuku sudah meninggal. Kami sekeluarga tidak ada yang tahu ibu membaca doa apa saat itu.

Pentigraf, Ibuku Sakti Pentigraf, Ibuku Sakti Reviewed by Mohamad Bajuri on Februari 24, 2021 Rating: 5

5 komentar:

Postingan Populer

Ringkasan Materi Renang Gaya Bebas

  Penulis sedang berada di CB Kutowinangun .Dokpri. Ringkasan Materi Renang Gaya Bebas Posisi Tubuh : Telungkup: Posisi tubuh terlentang den...

Diberdayakan oleh Blogger.