Pentigraf, Lupa Naruh Dompet

Budeku ini waktu itu sedang pergi ke pasar membeli sayuran. Setelah memilih sayuran yang diinginkan lalu membayar. Dompet yang lumayan besar dibukanya. Beberapa uang pecahan lima ribuan diambil dan diberikannya pada penjual sayuran. Lalu  pergi menuju penjual buah.

Bude memilih buah jeruk sunkist dan jambu merah. Setelah buah ditimbang, bude bertanya berapa uang harus dibayarkan. Ketika akan membayar buah tersebut, bude menjadi bingung. Wajahnya memucat, membayangkan malu karena dompetnya hilang.

Bude meminta maaf pada penjual karena dompetnya hilang dengan tiba-tiba. Dia mencoba mengingat-ingat tempat yang dilaluinya dan ke penjual apa tadi ia singgah. Bude menyusuri jalan yang tadi ia lewati sambil matanya berkeliaran mencari-mencari. Hingga sampai pada penjual sayuran langganannya. Dia bercerita singkat sedang cari dompet yang hilang. Bude berkata, "Masa Bu ..Ibu gak tahu dompet saya, saya tadi belanja di sini lohh!". Penjual sayuran sampai bersumpah kalau tidak melihatnya. Bude sangat bingung dan pikiran kacau. Dia mencoba membenahi kerudungnya bagian atas kepala. Saat itulah ada benda jatuh ke lantai. Astaghfirulloh, rupanya dompet yang dicarinya diselipkan di ketiak lengan kirinya. Dengan malu dia minta maaf pada penjual sayur itu.