Hari libur Pergi ke Pantai Berburu Kerang dan Yutuk

 

Tanggal merah pada hari Kamis, 11 Maret 2021 anaku memintaku untuk berlibur ke pantai Mliwis. Pantai yang bersebelahan dengan pantai Ambal. Keindahannya melebihi pantai Ambal yang sudah terlebih dahulu terkenal. 

Pantai Mliwis menawarkan panorama pantai Laut Selatan yang bergelombang cukup tinggi. Debur ombak yang indah dan sekaligus menakutkan. Indah tatkala ombak bergulung-gulung mendekati pantai dengan membawa warna biru. Buihnya berkecai di pantai kala menghempas dibibir pasir halus menawan. Terkecai lalu menghilang tertelan pasir.

Tentunya aku mengawasi gerak gerik anaku ketika sedang bermain di pantai. Aku berusaha untuk selalu siaga di dekatnya. Wildan asyik menikmati deburan gelombang yang datang menghempas. Saking kerasnya beberapa kali tubuhnya terlempar ke atas. Suara jerit riuh terdengar. Apalagi Wildan bermain dengan sahabat karibnya di rumah, Toyib dan Bingah.

Kadang mereka juga takut melihat obak yang datang menggulung. Tubuh gembulnya berlari menjauh dari jangkauan ombak. Apa daya larinya kalah cepat dengan lajunnya ombak. Tak urung badannya jatuh terguling juga. 

Sambil bermain ombak kami mengambil kerang laut yang berserakan. Dipungutinya hewan laut itu dengan girangnya. Mereka berpacu dengan ombak dan kerang yang berusaha cepat bersembunyi menyembunyikan dirinya di balik pasir.

Kerang ini muncul ke permukaan ketika ada hempasan ombak. Begitu ombak surut, hewan itu cepat-cepat masuk ke dalam pasir. Mereka hanya mengambil kerang yang besar.

Aku berusaha menangkap yutuk. Sayangnya yutuk bersembunyi di pasir yang ada airnya. Artinya kalau ingin menangkap hewan itu harus memiliki keberanian bermain dengan ombak. Karena aku harus berada masuk lebih dalam ke daerah pantai yang selalu tertutup air. Disinilah kewaspadaan tingkat tinggi aku terapkan.

Menagkap yutuk bagiku sangat sulit. Lagi berusaha sebentar membungkuk menggorek pasir, tiba-tiba ombak datang. Kalau ombaknya kuat, tak jarang aku terlempar beberapa kali ke atas. Pernah suatu kali ketika aku sedang asyik menggaruk pasir, aku terpental dan terbanting karena ombak yang kuat. Menyadari bahaya besar, aku menyudahi perburuan itu.

Setelah capek bermain di laut, Wildan dan sahabatnya berpindah mandi di kolam renang kecil. Kolam yang sudah disediakan warga untuk bermain air bagi anak-anak. Cukup bayar 7 K saja satu anak. Karena anak-anak semua terjun ke kolam, aku pun ikut mandi di kolam itu.

Di kolam sudah disediakan pelampung, prosotan dan air mancur. Mereka bermain sepuasnya di kolam tersebut. Mau belajar berenang, namun kedalamannya kurang mendukung. Kedalamannya kurang dari 50 cm. Yah hanya lumayan untuk bermain air. Setelah puas bermain, mereka mandi dan berganti pakaian. Setelah itu pulang ke rumah.

Dalam perjalanan pulang kami mampir dulu di kedai ayam goreng. Sesampainya di rumah mereka makan ayam goreng ramai-ramai sambil menikmati es teh gratisnya.

#Day12AISEIWritingChallenge

#Ceritamuridkuhariini

#Ceritakelaskuhariini

#Ceritaanakkuhariini