Pentigraf, Aku Terguguk Pilu Dia Tersedu Syahdu


Mungkin kamu bisa merasakan sakitnya perasaan. Aku yang pertama datang namun ditinggalkan. Padahal restu orang tua pun telah diberikan. Aku sering bertandang ke rumah, disambut ortu dengan senang. Bahkan keluargaku dan keluargamu sudah menjadi seperti saudara kandung. Saling bantu dan saling sayang. Akupun sudah dianggap sebagai layaknya anak kandung.

Pagi ini, engkau sedang duduk berdua di singgasana perhelatan. Bersanding berdua bak putri dan raja. Makan suap suapan dengan satu talam. Minum pun satu piala berdua. Sementara diriku meringkuk nelangsa di pojok kamar sesenggukkan. 

Ingin rasanya aku lari. Pergi sejauh-jauhnya. Tak sanggup lagi telinga ini mendengar gending kodok ngorek pertemuan. Butiran hangat tak terasa berguguran, membasah menganak sungai. Haruskah aku mengakhiri semua ini. Pergi meninggalkan bumi, lalu ke mana? Apakah kalau aku mati nantinya aku malah lebih menderita. Setiap malam berdiri di pinggir jembatan dengan baju putih rambut panjang. Suara tangisku berubah jeritan panjang menakutkan. Haruskah aku menjadi kunti penunggu jembatan? Haruskah? Hiiiiiiiihiiiiii.... Hiiii hiiiii hiiii....


Pentigraf, Aku Terguguk Pilu Dia Tersedu Syahdu Pentigraf, Aku Terguguk Pilu  Dia Tersedu Syahdu Reviewed by Mohamad Bajuri on Maret 21, 2021 Rating: 5

16 komentar:

  1. Semoga dapet pengganti yg lebih baik..
    Amin..

    BalasHapus
  2. Sementara diriku meringkuk nelangsa di pojok kamar sesenggukkan.

    Bunga tidak setangkai. Patah tumbuh silih berganti

    BalasHapus
  3. Asliiiiii....pernah...🤭🤭🤭

    BalasHapus
  4. Dunia tidak selebar daun kelor Mr Beje.

    BalasHapus
  5. Membayangkan pun aku tak mau, sedih banget. Semoga ada penggantinya.

    BalasHapus

Postingan Populer

Ringkasan Materi Renang Gaya Bebas

  Penulis sedang berada di CB Kutowinangun .Dokpri. Ringkasan Materi Renang Gaya Bebas Posisi Tubuh : Telungkup: Posisi tubuh terlentang den...

Diberdayakan oleh Blogger.