Pentigraf, Imam Sholat Siiiip

Waktu menunjukkan pukul dua belas siang. Aku segera mengarahkan mobil ke sebuah Masjid terdekat di pinggir jalan. Aku sengaja mencari Masjid yang representatif. Ruangan cukup luas dan bersih dengan fasilitas kamar mandi juga toilet tentunya. Aku memilih yang begitu demi kenyamanan saat shalat. Disamping itu aku bertanggung jawab dalam kenyamanan penumpang saat istirahat. Penumpang yang semuanya adalah anggota keluargaku turun dari mobil setelah aku mematikan mesinnya. Tanpa kecuali mereka turun, termasuk diriku. Tempat yang mereka tuju adalah toilet. Mereka semua menyempatkan untuk ke toilet. Setelah itu baru mereka mengambil air wudlu.

Kami saling menunggu untuk melaksanakan shalat Jama'ah. Setelah semuanya kumpul kami bersiap melaksanakan shalat. Dipilihlah aku sebagai imamnya,mungkin karena aku orang paling tua dalam rombongan. Aku hampir maju, tapi ada orang yang lebih sholeh dariku. Laki-laki separuh baya dengan pakaian putih, sorban dan kopiah putih. Akhirnya laki-laki sholeh itu maju untuk menjadi imam.

Kami berjajar di belakang menjadi makmumnya. Shalat berjamahnya sangat hikmat. Bacaan imam nyaring dan jelas. Aku dalam hati bekata kalau imamnya sangat fasekh. Bacaan Suratul Fatekhah sangat keren. Indah dan enak mendengarnya. Hingga pada bacaan terakhir surat itu. Kami menjawabnya dengan bacaan "Aaaamiiiiinnn." Tiba-tiba imam berkata," Nah begitu baru siiiiip." Beberapa makmum yang menyadari kalau imamnya sudah batal, langsung membatalkan shalat. Suasana berubah gaduh, karena imamnya ternyata mungkin ...