Sepulang dari mengajar aku memutuskan untuk periksa kehamilanku di Rumah Sakit. Sayangnya suamiku tidak bisa menjemputku. Akhirnya aku naik dokar untuk menuju Rumah sakit. Kebetulan sekolahku terletak di pinggir jalan, sehingga aku tidak perlu jalan jauh. Setelah menunggu beberapa saat dokar yang kutunggu datang. Ada dua orang perempuan tua sudah duduk di bangku tengah. Dari bawaannya bisa dikenali kalau mereka berdua pedagang sayuran. Aku duduk disela-sela karung sayuran.
Dalam perjalanan kami saling tegur sapa. Mereka ramah-ramah. Apalagi pak kusir yang sudah lama jadi langganan sangat ramah dan renyah.
Di tengah perjalanan pak kusir menghentikan dokarnya di samping kios pak Man. Rupanya pak kusir menurunkan barang milik pak Man. Tiba-tiba kudanya berjalan sendiri tanpa pak kusir. Mungkin karena kaget ada sepeda motor melintas dengan cepat barusan. Kami yang di dalam dokar teriak-teriak allohu akbar dan minta tolong. Kami panik. Pak kusir nampak cemas dan berlari di belakang kami. Dokar melaju tanpa kendali. Akhirnya dokar berhenti setelah kuda dan dokarnya jatuh ke sawah. Untung kami tidak mengalami cidera, karena dokar masih dalam posisi berdiri. Sejak itu aku trauma naik dokar.

Saya pernah mengalaminya, kuda dokarnya jalan sendiri...
BalasHapusngerinya ya bund.
HapusTakutttt
BalasHapussangat menakutkan
HapusUntung bumilnya nggak apa-apa..
BalasHapusya pak. Beliau guruku waktu esde
HapusPengalaman yang tidak diduga-duga, kudanya bisa jalan sendiri. Itu jelas bukan dokar autopilot, karena kudanya refleks ada sesuatu yang mengganggunya.
BalasHapusYa Pak bukan kuda robot. tapi kudanya memiliki sensor suara yang sensitif.
HapusWaduh, panik kudanya jalan sendiri.
BalasHapusYa Allah ngeri banget...
BalasHapusTuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk, suara selalu kuda.
BalasHapusBacanya ngeri ngeri sedang, khawatir dengan kandungannyaa
Puji Tuhan,untung posisi Dokar masih berdiri.
BalasHapusNaik dokar jadi pengalaman menyenangkan sekaligus mengerikan kalau begitu, duuh
BalasHapusEnak naik dokar. Terakhir naik waktu ke kota tua.
BalasHapusSaya sering melihat di depan pasar pas dulu masih bantu kakak jualan bakso. Sampai sekarang saya tidak pernah berani yang namanya naik kereta kuda.
BalasHapus