Pentigraf, Setiap Manusia Berhak Jatuh Cinta

Dul Kemplu memang umurnya sudah menginjak dewasa, 23 tahun. Kumis dan jambangnya sudah kelihatan. Setidaknya rambut di wajahnya menunjukkan kalau dia sudah dewasa. Sayangnya dia terlahir tidak begitu sempurna. Iq nya kurang dari orang normal. Sampai sekarang pun dia tidak mampu membaca dan menulis dengan lancar. Tapi masalah duit dia sangat paham. Bahkan dia pun bisa bermain fb di androitnya. Kawannya juga lumayan banyak. 

Di dunia maya Dul kemplu tampak sempurna. Foto DP nya memang ganteng luar biasa. Secara dhohir memang dia memiliki kelebihan fisik yang luar biasa. Tinggi sedang dengan kulit putih dan wajah ganteng. Kegantengannya memikat gadis teman mayanya. Mereka menyatakan jatuh cinta. Pada suatu hari mereka berdua kopdar di Kutowinangun untuk berkunjung ke rumah Dul kemplu.

Dul Kemplu menunggu Lady Markonah di pasar Lawas Kutowinangun dengan membawa sepedanya. Tidak perlu menunggu lama gebetannya pun datang. Dengan senang dan hati riang mereka berdua naik sepeda berboncengan. Layaknya pasangan mesra, si gadis mengalungkan lengannya di pinggang. Dunia hanya miliki kita berdua sayang, begitu pikirnya. Sesampai di rumah Dul Kemplu tidak bisa menahan rasa capeknya ngontel sepeda. Dul Kemplu nglekar (terkapar)di teras di samping gadisnya. Dul Kemplu berteriak memanggil Emboknya," Mbok ..., tolong sikilku pijeti. Sikilku lemes karo ngeyor banget mbonceng bocah iki."( Bu ..., tolong pijatkan kakiku. Kakiku lemas dan ndredeg sekali membonceng anak ini). Simboknya keluar sambil berkata," Owalah .... ya pantes, lah sing di bonceng samono gedene. Untunge pite kuat ora mbledos ning dalan."( Ealah ... ya pantas saja, orang yang di bonceng besarnya segitu. Untung saja sepedanya kuat dan tidak meletus di jalan). Rupanya Lady markonah gadis ABK yang beratnya 100 kg.