Game On Line Vs Truk Oleng,


Sepulang kantor aku mendapati anakku Wildan sedang asyik bermain-main dengan kardus. Biasanya dia kalau lihat ayahnya pulang yang langsung diminta adalah Hape. Iya gawai ayahnya diminta untuk melihat tontonan di youtube atau main game kesukaannya. Tumben pikir saya, kali ini dia tetap asyik dengan pekerjaannya.

Sebentuk truk dari kardus sudah nampak. Potongan kardus berserakan ke mana-mana. Di dekatnya ada solder tembak, lem bakar, gunting, penggaris. spidol, lem kaleng, pisau. Ada juga dua buah kardus bekas. Sangat berantakan.

Namun aku membiarkannya dengan kreativitasnya. Biarlah dia membuat berantakan isi rumah, yang penting nanti setelah selesai dia mau bertanggung jawab untuk membersihkannya. Yang lebih penting dari itu adalah pengalaman dan kesabaran dalam membuat karya. 

Rupanya anakku mulai diserang rasa tidak sabar. Truk yang dihasilkan tidak sesuai harapannya. Bodinya tidak lurus simetris dan kesulitan menempelkan bodi bak di atas kerangka nya. Dengan tak sabar dia meraung raung menangis. Aku biarkan dulu suasana itu berlangsung. Aku tidak segera menolongnya. Aku ingin melihat sejauh mana dia telah berusaha dan sejauh mana dia bisa menahan kesabarannya.

Sebetulnya dia minta tolong untuk dibantu, tapi aku menolaknya. Alasannya aku tidak bisa. Jaman Ayah dulu tidak buat truk seperti itu, jadi gak bisa bantu.

Setelah reda tangisnya aku dan isteriku menyemangati dia. Kami katakan padanya bahwa untuk menghasilkan hasil yang bagus kadang harus melewati beberapa kegagalan. Tidak bisa serta merta jadi, perlu proses. Proses itu kadang melalui percobaan panjang. dan kegagalan demi kegagalan harus ditemuinya.

Aku mencontohkan tentang penemuan Bohlamp (lampu pijar). Lampu pijar atau lampu listrik yang sekarang itu membutuhkan proses yang sangat panjang. Tidak hanya satu kegagalan, atau seratus kegagalan. Konon untuk menemukan bohlam yang seperti sekarang kita pakai itu telah melewati 999 kegagalan. Banyak sekali kegagalan bukan kataku padanya.

Kenapa sampai angka segitu, karena mereka tidak pernah putus asa. Kalau kali ini dia gagal, dia akan bangkit lagi memperbaiki. Setelah diperbaiki kok masih gagal, perbaiki lagi. Begitu dan seterusnya. Jadi gak boleh putus asa. Kataku panjang lebar memberi pengarahan.

Kemudian saya alihkan pembicaraan ke hasil pekerjaannya. Kalau kamu gagal kali ini, ya wajar. Gak usah bersedih hati, berusaha terus sampai bisa. Nanti lama-lama akan bisa menemukan yang terbaik. Kalau Ayah suruh bantu, ya belum bisa, karena belum mencoba. Justru kamu lebih tahu tentang ini dibanding Ayah, kataku.

Melihat sikapnya sepertinya kata-kataku masuk ke dalam benaknya. Dia sudah tidak sesewot tadi. Akhirnya dia bangkit lagi semangatnya dan memulai membenahi mainannya.

Usut-punya usut ternyata anakku sedang berusaha tidak pegang hape. Tadi disekolah dia diliatin video bahaya main game. Pesan dari video yang ditonton masuk ke dalam otaknya, bahkan bisa dibilang ketakutan. Dari cerita Ibunya katanya nonton atau main game bisa membunuh. Pesan ini yang mungkin membuat dia takut main game.

Untuk melupakan gamenya dia berusaha membuat mainan truk dari kardus. Eh ternyata tidak semudah bayangannya. Sudah tidak main game masih susah membuat truk, malah hasilnya jelek. Akhirnya dia jengkel trus nangis deh.

Malampun masih membuat mainan itu, hingga terbentuklah truk oleng dari kardus jadi. Katanya"Mamah Muda oleng dong", sebuah permintaan untuk truk oleng bermain ketika melintas. Kata-kata itu aku ucapkan untuk mengolengkan truk wildan yang melintas di depanku dengan ditarik pakai potongan bambu (tuding)

#Day8MaretChallenge,#ceritakelaskuhariini,#ceritamuridkuhariini,#ceritaanakkuhariini





 

Game On Line Vs Truk Oleng, Game On Line Vs Truk Oleng, Reviewed by Mohamad Bajuri on Maret 08, 2021 Rating: 5

6 komentar:

  1. Mantul banget pak Bajuri. Sipp. Tetap semangat. Sukses untuk maretchallenge minggu ini. Sukses juga cerpennya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Pak Toad. berkt suntikan amunisi Pak Toad jadi semangat

      Hapus
  2. Cerita yg menginspirasi, keren pak. Salam utk putranya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya Ibu. terima kasih sudah mampir. Nanti saya sampaikan

      Hapus
  3. Semangat mas wildan.... Nanti bikin truk lagi ya..pasti hasilnya lebih bagus..

    BalasHapus
  4. Mas Wildan, semangat belajarnya ya. Wah ini keren, mas Wildan bakal jadi orang sukses kalau terus mendengar nasehat Ayah.

    BalasHapus

Postingan Populer

Ringkasan Materi Renang Gaya Bebas

  Penulis sedang berada di CB Kutowinangun .Dokpri. Ringkasan Materi Renang Gaya Bebas Posisi Tubuh : Telungkup: Posisi tubuh terlentang den...

Diberdayakan oleh Blogger.