Pentigraf, Chiken at Ngendog

Pernahkah kita memperhatikan ayam saat bertelur? Setelah proses perkawinan dengan si jantan, naturalnya ayam betina bertelor. Proses mengeluarkan telor penuh dengan perjuangan rasa sakit. Setelah telor keluar, sang induk memperhatikan anaknya. Dia tak habis pikir, ternyata anaknya berbeda dengan dirinya. Sang induk setengah putus asa lalu meninggalkannya sambil teriak," ora cocok, ora cocok, ora cooocok ...., ora cocok." Begitu seterusnya setiap ia melahirkan anaknya.

Sang induk pun sadar akan perilakunya. Untuk mengubah anaknya supaya menjadi sesuai dengan harapannya ia melakukan tirakat. Berhari-hari ia rela tidak makan, tidak bermain, tidak kawin hanya untuk berikhtiar agar anaknya sesuai dengan harapannya.

Selama berpuasa sang induk banyak ujiannya. Tidak jarang kemreki, sejenis kutu kulit yang menyerap darah datang menyerang. Tapi karena tekad yang kuat, sang induk tidak bergeming dari posisi tirakatnya. Padahal kalau ia mau, bisa saja dia turun dari posisinya untuk bermandi abu untuk menghilangkannya. Tapi sang induk tidak melakukannya. Hingga sampai saat telur menetas. Waaaaw, sang induk luar biasa senangnya ketika anaknya berubah menjadi seperti dirinya. Sang induk tertawa," he he he he he, cocooook..., cocok. He he he he he he , cocokkkkk...., cocok...."
Pentigraf, Chiken at Ngendog Pentigraf, Chiken at Ngendog Reviewed by Mohamad Bajuri on April 03, 2021 Rating: 5

5 komentar:

Postingan Populer

Ringkasan Materi Renang Gaya Bebas

  Penulis sedang berada di CB Kutowinangun .Dokpri. Ringkasan Materi Renang Gaya Bebas Posisi Tubuh : Telungkup: Posisi tubuh terlentang den...

Diberdayakan oleh Blogger.