Selama masa pandemi pendapatan suaminya ( Dul Kemplu ) berkurang jauh. Pendapatan sehari pada masa pandemi rata-rata mencapai 300 ribu. Tapi kali ini Lady Markonah harus pandai menjadi manajer keuangan dalam divisi perdapuran.
Jasa ojolnya jarang yang menggunakan. Mungkin mereka juga mengalami hal yang sama seperti dirinya, berkurang pendapatan. Yang penting nyawa masih melekat di badan. Syukuri saja, kata batinnya mendamaikan suasana jiwanya.
Dua tahun sudah dia bertahan dalam menjalani hidup di masa pandemi, lama-lama timbul rasa khawatir dalam dirinya. Apalagi Dul Kemplu hanya memberikan jatah 50 ribu untuk uang makan selama 3 hari. Duh berat sekali membelanjakan uang 50 ribu untuk 3 orag selama 3 hari.
Pagi sebelum pergi dinas Dul Kemplu memberikan uang jatah pada istri yang paling cantik sedunia.
Dul Kemplu : "Istriku ..., ini jatah 3 hari. Harus cukup. Tidak boleh tidak!"
Lady Markonah : "50 ribu untuk 3 hari?"
Dul Kemplu : "Ya!"
Lady Markonah : "Harus?"
Dul Kemplu : "Jika hanya engkau ingin tetap hidup!"
Lady Markonah : "Baiklah." Akhirnya uang itu diterimanya dengan nada lemas.
Menjelang malam mereka sudah bekumpul di meja makan untuk makan malam. Dengan gumbira dan sumringah Lady Markonah mempersilahkan makan. Di meja sudah tersaji nasi dalam piring, ikan asin, telur asin, apel. Anehnya jumlahnya semuanya hanya 3 buah, sesuai dengan jumlah anggota keluarga. Tak ketinggalan sambal dalam layah.
Dul Kemplu : "Istriku ..., apa ini tidak berlebihan? Menunya kok mewah begini? Bagaimana kita bisa bertahan sampai 3 hari ke depan dengan menu seperti ini?" tanyanya penuh keheranan.
Lady Markonah : "Tenang suamiku, semuanya bisa diatur. Yang penting kalian berdua mengikuti aturanku, maka segalanya akan beres."
Dul Kemplu : "Bagaimana bisa?"
Lady Markonah : "Bisa! Kalian cukup mengikuti aturanku ketika makan. semua yang diatas meja kecuali nasi dan sambal adalah jatah kita selama 3 hari. Nasi dan sambal boleh habis sekali makan. Tapi ikan asin, telur asin dan apel itu jatah untuk 3 hari.
Dul Kemplu : "Haaahh!?"
Lady Markonah: "Jika kalian ingin makan dengan ikan asin, cukup ikannya ditekan ke nasi. Jika ingin makan dengan telur, boleh diambil lalu cium telurnya sambil kunyah nasinya. Bayangkan saja kalian makan dengan telur beneran. Begitu juga ketika kalian ingin makan apel. Cukuplah dipegang, cium dan bayangkan rasanya. Ikan, telur asin dan apel boleh dimakan pada saat jatah makan malam hari ketiga. Dengan cara ini kita optimis bisa bertahan selama pandemi!"
Dul Kemplu : "😇😇😨
🤣🤣🤣 Lady Markonah Lebih cerdas. Optimisme dibangun dengan cara yang menakjubkan.
BalasHapusHahaha🤣🤣 Lady Markonah jangan lupa gantung ikan asinnya agar awet 1 bulan... kalau mau makan cukup di cium dan dijilat aja aroma dan rasanya😁😁
BalasHapusJangan lawan emak- emak. Hidup lady Markonah. Tipsnya keren.
BalasHapusHa ha ha Lady Markonah istri yg pintar ya, cuma sayang tega banget nyuruh cuma dicium sj ikan, telur, dan apelnya.
BalasHapusLady markonah, kamu terlaluuuu...
BalasHapusDul Kemplu, (pasti lagi garuk-garuk kepala.... hahahahah)
Keren... Lady Markonah sosok yg patut kita contoh
BalasHapusHahaha... cerdas juga Lady Markonah
BalasHapusWah.bikin senep perut menahan tawa..... mantap Mr. Beje
BalasHapusPaling suka lihat artikel klo foto real🤭🤭 krn bner2 fakta yg bs di share
BalasHapusHihihihi, keren
BalasHapusSemangat berkarya, semangat menginspirasi
Waduh, berhadapan dengan suami yang pelit ternyata ada akalnya juga si Markonah! Tapi, ikan bertahan tiga hari apa tidak basi? Haha...
BalasHapus🤣🤣🤣lady markonah menteri keuangan dan stabilitas negara sejati
BalasHapus