Kasih Sayang Terhadap Bumi

Bumi sebagai tempat tinggal manusia, rumah bagi manusia juga hewan dan tumbuhan. Di bumi manusia hidup dan di bumi juga manusia akan mati dan dikuburkan. Semua aktivitas manusia dari lahir hingga meninggal semua berlangsung di bumi. 

Bahkan manusia makan bumi. Maaf tidak makan tanah secara langsung, tapi manusia makan sari pati tanah. Kok makan sari pati tanah. Bukankah manusia makan buah buahan, daging, telur, nasi, roti dan lain sebagainya. Semua jenis makanan yang dimakan manusia itu muaranya berasal dari bumi juga.

Mari kita telusuri salah satu kuliner kesukaan saya, pepes ikan gurameh. Ikan gurameh hidup di air tawar. Ikan ini hidup dengan memakan lumut dan daun-daunan. Daun talas sangat disukai oleh ikan gurameh. Pohon talas hidup di daratan, tanah. Akar-akarnya mengambil air dan zat hara yang ada di tanah. Tanah adalah bagian dari bumi kita. Jadi kita makan daging gurameh hasil dari makan sari pati tanah. Jadi manusia makan tanah....

Bagaimana manusia berterima kasih terhadap bumi yang sudah mendukungnya selama ini. Manusia berjalan di punggung bumi dengan aman. Pernah kah kita membayangkan ketika sedang berjalan di atas tanah langsung, misalkan di atas bukit atau di atas pematang sawah, tiba-tiba tanahnya tidak mau diinjak. Tanah yang akan ditapaki berlari menghindar. Atau tanah yang akan diinjak terbelah. Ngeri bukan? 

Untungnya hal itu tidak terjadi. Selama ini kita sebagai manusia merasa aman dan nyaman ketika berjalan di mana saja. Belum pernah sekalipun ketika kita melangkah tanah yang akan kita injak bergerak. Belum pernah sekalipun ketika akan melangkah tanah yang akan kita injak terbuka. Bumi selama ini patuh dan tunduk dengan semua perilaku kita sebagai manusia.

Bumi selama ini diam ketika manusia melobanginya untuk dibuat rumah di atasnya. Bumi diam saja ketika dimasukan apa saja ke dalamnya. Dimasuki sampah belum pernah marah. Diberi feces (kotoran) sekalipun juga belum pernah marah. Bumi hanya diam tidak membalas dengan sesuatu yang negatif.

Walaupun manusia memperlakukan bumi dengan tidak baik, namun bumi membalasnya dengan sesuatu yang bermanfaat. Ketika manusia memberinya sampah, bumi akan merubahnya menjadi pupuk. Ketika bumi diporak porandakan dengan cangkul, lalu ditanaminya dengan pohon pisang. Bumi membalasnya dengan buah pisang yang lezat. Dan sebagainya dan sebagainya.

Nah bagaimana cara manusia berterima kasih terhadap bumi? Ada banyak cara untuk berterima kasih dengan bumi. Diantaranya adalah dengan memperlakukan bumi dengan baik. Aku yakin pembaca sudah paham dengan bagaimana cara memperlakukannya. Misalnya dengan memilah sampah sebelum dibuang ke TPA. Mendaur ulang sampah, menanami pohon sekitar rumah, mengurangi menggunakan kendaraan pribadi, menggunakan sumber daya alam sebagaimana mestinya dan lain sebagainya.

Menurut ajaran kami sebagai muslim, dianjurkan untuk mengirim fatikhah untuk bumi. (mungkin juga jarang orang mengetahui dan mempraktikkan ini) Loh kok aneh ya? Bukankah bumi adalah makhluk ciptaan Allah. Bukankah fatikhah adalah sebuah rangkaian doa. Maka menurut aku memberikan hadiah fatikah untuk bumi adalah perbuatan yang baik. Tapi itu semua tergantung dari keyakinan masing-masing. Aku tidak memaksa, terserah dengan apa yang kita yakini saja.

Itulah bentuk kasih sayang terhadap bumi sebagai tempat tinggal manusia. Semoga bumi akan tetap lestari walau umurnya semakin menua. Aamiin.