Perjalanan Diksiku

 

Perjalanan Diksiku

Home » Perjalanan Diksiku
photo-1434030216411-0b793f4b4173

Oleh : Mohamad Bajuri S.Ag.,M.Pd.

Sebagai guru memang dituntut untuk bisa menulis. Hal ini sangat dirasakan ketika akan mengajukan kenaikan pangkat (PAK). Untuk kenaikan pangkat dari golongan ruang III d ke atas disyaratkan membuat karya ilmiah. Dengan aturan ini mau tidak mau atau bisa tidak bisa harus menulis. Tidak ada alasan untuk menghindar dari aturan ini.

Berawal dari situlah  hatiku mulai tergugah untuk mulai belajar menulis. Sedikit demi sedikit terbit keinginan untuk menulis. Namun ada perasaan khawatir ketika dihadapkan pada permasalahan karya ilmiah. Namanya saja karya ilmiah maka harus mengikuti aturan penulisan yang baik dan benar sesuai dengan kaidah penulisan yang dibakukan. Kalau langsung belajar menulis karya ilmiah rasanya belum mampu. Harus ada cara belajar menulis yang mendukung untuk penulisan karya ilmiah. Maka menulis sesuatu yang tidak ilmiah, why not? Menulis yang hanya menurut kebenaran sendiri.

Berikut adalah cara yang aku tempuh untuk belajar menulis:

  1. Menjadi Anggota Candu Aksara

Kebetulan aku suka puisi. Waktu itu aku baru sebatas suka membaca dan menikmati puisi karya orang lain. Kenapa aku tidak membuat puisi seperti orang lain? Timbullah keinginan untuk belajar membuat puisi. Secara kebetulan ada teman di salah satu WAG yang menawarkan untuk dimasukan ke dalam kelas menulis puisi melalui wa. Tawaran tadi langsung aku sambar dan kuterima.

Jadilah aku masuk ke dalam grup kelas menulis puisi CANDU AKSARA. Dibawah bimbingan mentor Mas Jumadi (owner & founder  CANDU AKSARA) kami digembleng untuk bisa membuat puisi. Di grup itu kami dikenalkan dengan berbagai macam jenis puisi. Kami para anggota dibiasakan untuk membuat puisi dan juga mengkrisan puisi karya orang lain di grup. Krisan (kritik dan saran) yang diberikan pun harus dengan menggunakan kata-kata yang sopan dan bijaksana. Dengan berani memberikan krisan diharapkan puisi karya sendiri bersih dari krisan.

2. Mengikuti Lomba Cipta Puisi

MasMen Jumadi mengharapkan anggotanya untuk aktif mengikuti event Lomba Cipta Puisi. Hal ini untuk mengukur kemampuan sendiri dalam menulis puisi. Targetnya adalah menjadi juara event. Untuk mewujudkan keinginan ini MasMen Jumadi sampai merelakan dirinya tidak mengikuti event tersebut. Hal ini untuk memberi kesempatan kepada anak asuhannya agar menang di event lomba. Mengikuti lomba sebagai sarana menjalin persahabatan dan menimba ilmu dengan penulis dari berbagai daerah di Indonesia.

Dokpri kejuaraan

Beberapa event lomba pernah aku ikuti. Harapannya ketika mengikuti lomba mestinya meraih juara, walau hanya nyantol di peringkat tiga. Nyatanya tidak semua event yang aku ikuti memperoleh juara. Beberapa pernah meraih juara, dan beberapa kali tidak mendapat peringkat sama sekali. Namun ada perasaan senang dan bangga ketika meraih juara.

Kata MasMen Jumadi bahwa juara itu adalah bonus dari keseriusan dalam berkarya. Hal yang paling penting bagi penulis adalah menulis itu sendiri. Maka teruslah menulis agar menghasilkan karya yang berkualitas.

3. Mengikuti Nubar dan Antologi Keroyokan

Setelah mengikuti beberapa event  Lomba Cipta Puisi banyak penawaran untuk mengikuti Nubar (Nulis Bareng). Ajakan nulis bareng datang dari berbagai macam grup kepenulisan. Biasanya tiap grup kepenulisan mentargetkan nubar beberapa kali dalam setahun. Sudah beberapa kali aku terlibat Nubar. Di event nubar tidak ada kejuaraan.

  1. Membuat Antologi Puisi

MasMen  Jumadi menargetkan anggota CA  untuk membuat Antologi Puisi. Baik Antologi Solo atau Antologi Bersama. Setelah aktif mengikuti Lomba Cipta Puisi rasa percaya diriku timbul. Apalagi beberapa kali pernah memperoleh juara di berbagai event lomba. Setidaknya puisi karyaku tidak jelek menurut orang lain. Buktinya pernah juara …. hehehe.

5. Antologi Solo

Hingga saat ini aku sudah  membuat Antologi Bersama dan Antologi Solo. Bersama teman sejawat di sekolah aku mengajak tiga orang guru untuk terlibat dalam  Antologi bersama. Kami berempat tergabung dalam “Pujangga Matsaga”. Buku kumpulan puisi itu aku beri judul “Goresan Diksi Pujangga Matsaga”.

Antologi Solo pertamaku tercipta dari hasil mengikuti Challenge dari penerbit Egan’s Family.  Challenge membuat puisi selama enam puluh hari. Setiap hari membuat puisi satu. Setiap puisi yang dibuat dinilai oleh juri. Alhamdulillah rasa syukur aku panjatkan kepada Tuhan karena mendapat juara dua dalam challenge tersebut.

6. Menjadi Anggota Lagerunal

Aktivitas ngeblog adalah sesuatu yang baru bagiku. Orang yang memperkenalkan aku dengan Lagerunal adalah Ibu Ritawati dari Bali. Aku kenal beliau ketika kami berada dalam satu grup menulis di bawah naungan PGRI. Dari situlah awal kegiatanku aktif dalam dunia blog.

Banyak sekali kegiatan yang membangun anggota untuk aktif menulis. Setiap Senin ada acara Blog Walking (BW). Setiap anggota diperkenankan untuk mengunggah satu tautan tulisan lama ataupun yang baru untuk dikomentari. Setiap Selasa ada “Pantun Bale”, Setiap Kamis ada “Kamis Menulis”, dan hari Sabtu boleh mengunggah tautan YouTube. Semua kegiatan tersebut sangat menyenangkan dan menantang untuk ditaklukkan. Apalagi ada hadiah undian bagi yang beruntung.

7. Menjadi Anggota AISEI

Yang paling menonjol dari kegiatan di AISEI menurutku adalah menulis tantangan pada setiap bulan. Tema setiap bulan berbeda-beda. Bagi penulis yang berhasil memenuhi tantangan akan diikutkan dalam undian berhadiah. Hadiah itu berasal dari AISEI, bukan dari sumbangan kawan dalam satu grup. Menyenangkan bukan, sudah berhasil membuat tulisan masih berhak mendapatkan hadiah.

8. Aktif Menulis di Blog

Guru Bloger “Om Jay” pernah mengatakan untuk aktif menulis setiap hari. Aku sendiri belum bisa dikatakan aktif menulis setiap hari, namun berusaha untuk aktif menulis. Beberapa tulisanku mengisi blog pribadi (misterbejebelajarpenjas.blogspot.com) dan juga blog Kompasiana.com.

Sementara puisi yang aku persiapkan untuk membuat Antologi  kusimpan di blog pribadi. Setelah jumlah puisi memenuhi syarat untuk dibukukan maka tinggal disalin-tempel. Bermanfaat kan memiliki blog pribadi?! Setidaknya ketika menulis di blog , tulisan kita aman tidak akan terhapus dan tersimpan dengan baik.

9. Mengikuti Lomba Ngeblog

Tidak ada salahnya jika guru mengikuti lomba ngeblog. Apalagi lomba itu dikhususkan untuk guru bloger. Motivasinya ketika aku mengikuti lomba ngeblog adalah ingin mendapatkan hadiah tentunya. Selain itu untuk mencari pengalaman dalam lomba blog.

Nah itulah kegiatan yang selama ini aku lakukan. Sejauh ini aku merasa nyaman dan senang. Apalagi apa yang aku lakukan ini mendukung untuk mengasah kemampuan dalam menulis. Yaah kuteruskan saja.

Pepatah mengatakan,”Tak kenal maka tak sayang”. Perkenalkan aku bernama Mohamad Bajuri S.Ag.,M.Pd. Saat ini masih aktif sebagai guru di MTsN 3 Kebumen Jateng. Boleh menyapaku di Ig mbajuri678 atau FB Mohamad Bajuri.

            Untuk melihat lebih gamblang kegiatan guru dalam dunia literasi klik  di s.id/kanalsatuguru. Berikut salah satu kegiatannya :

Spread the love

17 thoughts on “Perjalanan Diksiku

  1. Wah keren sekali sederet aktivitas dan prestasi, cowok tapi piawai bermain kata . Saya punya sahabat yang kami gelari peri aksara saking mahirnya berdiksi, nah untuk bapak saya kasih gelar apa ya ? Hehe

  2. Luar biasa isinya Pak singkat dan pada. Singkat penjelasannya namun isi dan maknanya sangat memukau. Semangat terus Pak. Ikuti jejak buah durian meski luar penuh duri namun isinya sangat manis dan lezat. Meski perjalanan membuat tulisan banyak rintangan namun hasilnya suatu saat akan berbuah lezat dan manis.

Tinggalkan Balasan

Masuk sebagai Mister BejeKeluar? 

WhatsApp Image 2022-05-09 at 3.21.50 PM
Perjalanan Diksiku Perjalanan Diksiku Reviewed by Mohamad Bajuri on Juni 18, 2022 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Postingan Populer

Ringkasan Materi Renang Gaya Bebas

  Penulis sedang berada di CB Kutowinangun .Dokpri. Ringkasan Materi Renang Gaya Bebas Posisi Tubuh : Telungkup: Posisi tubuh terlentang den...

Diberdayakan oleh Blogger.