RUMAHKU BERHANTU diangkat dari kisah nyata

 


Aku tinggal di sebuah kampung yang lumayan jauh dari kota kecamatan. Tepatnya 3 kilometer ke arah utara dari kotanya. Sebagian besar penduduk kampung bermata pencaharian petani, atau buruh tani. Sebagian menjadi pedagang, dan sebagian lagi menjadi pegawai negeri.

Rumah yang kutempati kini adalah rumah yang aku bangun sendiri. Sementara rumah tinggalan orang tua dirobohkan karena sudah tidak layak dan ketinggalan jaman.

Rumahku sangat sederhana, hanya ada ruang tamu, dapur, 3 kamar tidur, mushola kecil, teras dan garasi. Walaupun sederhana tapi kami sekeluarga merasa kerasan tinggal di dalamnya. Kata orang baiti jannati, rumahku adalah sorgaku

Entah mulai sejak kapan anak-anakku dan isteriku ketika mau ke dapur dan kamar mandi minta ditemani. Alasannya takut. Padahal kami sekeluarga belum pernah melihat hantu. (Moga-moga jangan sampai ya.... takut sih). Akhirnya akupun menemani mereka saat anak dan isteriku ke kamar mandi. 

Ketakutan mereka sebenarnya ada alasannya juga. Karena pernah suatu kali paman Udin datang ke rumahku untuk menghantarkan besekan (nasi dan lauk pauk atau kadang roti satu bungkus yang diberikan orang yang punya hajat sebagai tanda penghormatan dan penyampaian undangan hajatan).

Waktu tidak ada orang di rumah. Paman Udin bisa masuk ke rumahku dengan meminjam kunci yang kutitipkan pada tetangga. Setelah besekan di masukan ke dalam rumah, paman udin mengembalikan kuncinya ke tetanggaku tadi. Karena tidak orang yang bisa diajak ngobrol paman Udin memutuskan untuk pulang.

Sepeda yang tadi dinaiki paman diparkir di depan teras. Bersebelahan dengan teras adalah kamar tidurku. Ketika Paman Udin sudah duduk di motornya dan bersiap akan menstaternya, tiba-tiba ada suara yang arahnya datang dari kamar tidurku. Suaranya terdengar jelas . Katanya," Paman.... gak makan dulu." Suaranya mirip sekali dengan suara asli ketika aku sedang berbicara. Gayanya, seraknya, tinggi rendah nadanya sama persis dengan suaraku.

Paman menengokkan kepalanya, karena ada suara yang memanggil. Dengan cepat instingnya mengatakan kalau saya sedang tidak ada di rumah. Saya waktu itu sedang berada di sekolahan kegiatan kemah. "Berarti itu suara......, ah masa bodoh. Gak kupikirin," batin paman Udin.

Tanpa pikir panjang lagi paman Udin meninggalkan rumahku tanpa menghiraukan suara aneh itu. 

Kejadian itu ternyata tidak hanya menimpa paman Udin, isteriku juga pernah di ganggu.

Sore hari saat aku pulang dari sekolah. Kebetulan waktu itu aku memakai mobil ke sekolah karena lagi musim hujan. Setelah aku memarkir mobil tuaku di halaman depan aku masuk ke dalam rumah. Saya langsung ke kamar untuk meletakkan tas dan berganti pakaian.

Isteriku mencari aku. Setiap sudut ruangan di lihat untuk menemukannku. Ada sesuatu yang ingin dia sampaikan kepadaku. Tetapi nihil. Pikirnya pastilah aku masih berada di dalam mobil. Maka isteriku keluar dan berdiri di teras depan. 

"Abah ...., bah.....," isteriku memanggilku dengan sebutan.
"Apa bu. Ini aku di sini." kata suara menyaut dari dalam mobil. Isteriku bergegas menuju mobil. Pintu depan kanan di buka, kosong.... Pintu belakang dibuka, barangkali aku sedang tiduran di bangku tengah atau belakang. Ternyata tidak ada siapa-siapa. Padahal tadi jelas yang menyahut adalah suaraku, suaminya.

Setengah tidak percaya dengan kejadian ini, pintu mobilpun ditutup kembali. Sambil berpikir siapa tadi yang menjawab kata-katanya. Kebetulan di ruang tamu ada anakku yang pertama lagi mainan hape.
"Za..., Abah mana?'
"Tuh di kamar." jawab Iza pendek. 
"Haaah, di kamar..?"
"Iya Bu di kamar!" jawab mas Iza meyakinkan isteriku. Seketika bulu roma berdiri sekujur badan, sampai kepala bergidik. "Lah itu yang menjawab, tadi siapa....? Hiihhhh." Batinnya dalam hati.

#Des14AISEIWritingChallenge

RUMAHKU BERHANTU diangkat dari kisah nyata RUMAHKU BERHANTU diangkat dari kisah nyata Reviewed by Mohamad Bajuri on Desember 14, 2020 Rating: 5

4 komentar:

  1. Takuuut....mw kemal kali pak....?🤗

    BalasHapus
    Balasan
    1. barangkali pingin kenalan padahal setiap hari sudah hidup bersama berdampingan, cuman kitanya gak liat

      Hapus
  2. Semoga semuanya baik-baik saja, ya, Abah 😇

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin, semoga. yah berdampingan dengan mereka adalah keharusan.

      Hapus

Postingan Populer

Ringkasan Materi Renang Gaya Bebas

  Penulis sedang berada di CB Kutowinangun .Dokpri. Ringkasan Materi Renang Gaya Bebas Posisi Tubuh : Telungkup: Posisi tubuh terlentang den...

Diberdayakan oleh Blogger.