SENANDUNG POHON

 

#cerita binatang#fabel#dongeng#cerita pengantar tidur


Seri 3. Kisah Ular Ingin Bertemu Nabi Menunggu 4000 Tahun

Sudah dua hari ini wilayah kampung Kyai Sholeh diguyur hujan. Matahari hampir tidak pernah kelihatan. Air menggenang di mana-mana. Sebagian besar orang enggan untuk keluar rumah. Padahal saat ini sudah menunjukkan pukul empat sore. Seharusnya sudah ada orang yang mengumandangkan adzan untuk menyeru sholat ashar berjamaah. Tapi suasana sepi menyelimuti kampung Suka Damai. 

Pohon Beringin dan pohon kelapa nampak menahan diri agak kedinginan diguyur hujan selama dua hari. Daun daunnya meringkuk untuk menghangatkan diri. 

Selang beberapa menit kemudian hujan reda. Hanya titik titik kecil air yang jatuh pelan dari langit. Orang-orang mulai berdatangan ke mushola untuk melaksanakan sholat ashar. Setelah Jama'ah sholat selesai diadakan kultum oleh Kyai Sholeh. 

Para Jamah mengambil duduk melingkar menyandar di dinding bangunan mushola. Sementara Pak Kyai Sholeh duduk di tengah pinggir serambi depan, dekat dengan pintu masuk ke dalam serambi dalam. 

Kyai Sholeh memulai kultumnya dengan mengirimkan doa fatikhah terlebih dahulu kepada para pendiri Mushola Al-Ikhlas. Dengan wasilah jasa para pendahulu terwujudlah mushola ini.

"Hadirin sekalian, hari ini masih berada di bulan Maulud. Pada kesempatan kali ini saya akan menghadirkan kisah yang berkaitan dengan cinta Rosul." Kyai Sholeh mengawali kisahnya.

Kisah ini berkaitan erat dengan peristiwa hijrahnya Rosul ke Yastrib (Madinah) bersama para sahabat. Nabi memutuskan hijrah bersama para pengikutnya karena kondisi di Makah sangat tidak mendukung dakwah beliau. Banyak para pengikut yang menyatakan beriman disiksa dengan tidak mengenal peri kemanusian. Ada yang dipukul, bahkan ada yang disalib dan dadanya ditindih batu. 

Bahkan para pemuda Qurays bersatu untuk memenggal kepala Nabi. Hadiah disiapkan untuk diberikan kepada siapa saja yang berhasil membunuh Kekasih Allah ini,

Demi menyelamatkan akidah dan keselamatan para sahabat, Rosululloh memutuskan hijrah ke Yatsrib. Kota ini terletak di sebelah utara kota Mekah. 

Ketika para sahabat mengungsi ke arah utara, Nabi memutuskan untuk pergi ke arah  tenggara. Tepatnya Beliau pergi dan bersembunyi sementara di gua Tsur untuk menghilangkan jejak dari para pemburu hadiah kaum kafir Qurays. Gua ini terletak di gunung Tsur.

Nabi bersembunyi di sana ditemani sahabatnya yang mulia Abu Bakar. Jangankan harta dan jabatan, nyawa pun rela diberikan untuk membela Nabi. 

Mula-mula Abu Bakar masuk ke dalam gua terlebih dahulu untuk mengecek keadaan gua. Semua lubang yang ada di dalam gua tersebut di sumbat memakai batu. Karena sahabat ini tahu tidak ada lubang di sekitar gurun yang tidak dijadikan lubang persembunyian hewan-hewan berbahaya. Setelah dirasa semua lubang tertutup dengan batu barulah mempersilahkan Rosululloh masuk. 

Gua Tsur adalah sebuah lubang sempit di gunung batu Tsur. Ruangan gua hanya bisa diisi oleh dua sampai tiga orang. 

Setelah mereka berdua berada di dalam gua, mereka berdua sepakat untuk berjaga secara bergantian. Yang mendapat giliran berjaga pertama adalah Abu Bakar. Rosululloh bersiap siap untuk beristirahat. Abu Bakar menyediakan pahanya untuk sandaran kepala ketika rebahan. Rosulullohpun tertidur karena lelahnya perjalanan.

Abu Bakar merasa sangat senang bisa bersama Rosululloh. Manusia paling mulia dari seluruh alam. Dialah kekasih Alloh. Demi Rosululloh apapun akan diberikan, walaupun nyawa sekalipun harus dikorbankan.

Tiba-tiba Abu Bakar mendengar desisan ular yang sangat dikenalinya. Ternyata ada satu lubang yang masih terbuka. Dilihatnya wajah Rosululloh dengan penuh cinta. Tampaknya Rosululloh tengah tidur dengan sangat nyenyak. Abu Bakar tidak rela mengganggu tidur manusia pilihan yang sangat di cintainya. 



Dengan sangat hati-hati dan pelan di tutuplah lubang yang ada ularnya itu dengan salah satu kakinya. Tidak ayal lagi digigitlah kaki Abu Bakar oleh ular tersebut.

Dengan cepat bisa ular itu tersebar ke seluruh tubuh. Badan Abu Bakar panas dingin, hingga keluar peluh karena pengaruh bisa ular. Sedikitpun Abu Bakar tidak mengeluarkan suara atau mengerang kesakitan. Rasa sakitnya ia tahan sedemikian rupa, karena takut mengganggu tidur Rosululloh.

Peluhnya membanjiri tubuh, hingga sebagian jatuh mengenai wajah Rosululloh. Beliau terbangun dan bertanya kepada Abu Bakar.
"Wahai Abu Bakar, apakah kamu menagis karena menyesal ikut dalam perjalanan ini?"
"Tentu saja tidak Wahai Rosululloh. Saya Ridlo dan ikhlas mengikutimu kemana pun engkau pergi," jawab Abu Bakar sambil menahan rasa sakit. 

"Tapi kenapa kamu menangis?"
"Kakiku baru saja digigit ular wahai Rosululloh, dan bisanya menjalar ke seluruh tubuhku."
Nampaklah kepala ular sambil mendesis menyembul dari lubang sisi gua. 

Lalu Rosululloh berbicara dengan ular tersebut. 
"Wahai ular, tahukah kamu? Jangankan daging atau kulit Abu Bakar, rambut Abu Bakar pun Haram kamu makan!"

Ternyata ular tersebut dan bisa berbicara seperti manusia.
Dialog Rosululloh dengan ular tersebut bisa di dengar oleh Abu Bakar berkat mukjizat beliau.

Nah kita tunggu besok sore ya kelanjutan ceritanya. Apa kata ular tersebut. tega-teganya mengginggit sahabat Rosululloh.
Salam literasi.

 #Des10AISEIWritingChallenge
SENANDUNG POHON SENANDUNG POHON  Reviewed by Mohamad Bajuri on Desember 10, 2020 Rating: 5

7 komentar:

  1. Apa yg terjadi dengan abu bakarnya!?
    Dan apa yg akan dikatakan sang umar kepada Nabi!?
    Nantikan kisahnya di blog guru penjas...
    Salam Indrakeren

    BalasHapus
  2. Bagus ceritax pak... Penasaran.. tidak pernah mendengar cerita ini.. ditunggu kelanjutannya...

    BalasHapus
  3. Masya Allah kisah nabi dan sahabatnya. Contoh teladan

    BalasHapus
  4. MasyaAllah .... Bentuk kecintaan para sahabat terhadap rosul. Penasaran menunggu kelanjutannya ....

    BalasHapus
  5. Jadinya cerbung (cerita bersambung) ini Pak😁. Bagus untuk bahan literasi anak-anak Pak👍🏼

    BalasHapus
  6. Barokallahu fikum. Jazakumullah khoir, semoga episode berikutnya tidak melewati tahun baru.

    BalasHapus

Postingan Populer

Ringkasan Materi Renang Gaya Bebas

  Penulis sedang berada di CB Kutowinangun .Dokpri. Ringkasan Materi Renang Gaya Bebas Posisi Tubuh : Telungkup: Posisi tubuh terlentang den...

Diberdayakan oleh Blogger.