Menjelang magrib warga Kebumen berkerumun di sekitar tugu lawet, tugu ikon kota Kebumen. Mereka berdatangan dari berbagai daerah. Tua-muda bahkan anak-anak pun ada yang ikut berkerumun di jalan simpang empat itu. Suasana sore itu sangat berbeda dengan hari biasanya.
Kerumunan orang di sekitar tugu lawet dipicu oleh postingan Dul Kemplu di koran Suara Kebumen Ekpress. Dalam postingan itu Dul Kemplu menyatakan bahwa patung orang yang sedang memanjat di tugu lawet ketika mendengar adzan, mereka akan menangis. Mereka penasaran dan ingin membuktikannya.
Dengan sabar mereka menunggu saat adzan tiba. Mereka ingin membuktikan kebenaran berita tersebut. Saat magrib tiba, terdengarlah suara adzan dari masjid dan mushola. Lengkingan adzan menggema memenuhi langit Kebumen kota. Orang-orang menyaksikan patung-patung itu dengan seksama. Matanya tak lepas memandangi mata patung itu. Kebetulan Dul Kemplu sang wartawan melintas di situ. Dia penasaran dengan banyaknya orang yang berkumpul dan memperhatikan tugu lawet. Dia berhenti dan ikut berkerumun bersama mereka. Suara adzan telah berlalu. Satu menit, dua menit sampai lima menit tidak ada indikasi kalau patung itu menangis. Mereka kecewa, ternyata berita di koran itu bohong. Mereka sedikit demi sedikit meninggalkan lokasi sambil mengumpat. Ada salah satu warga yang mengenali Dul Kemplu langsung mengahampirinya. Katanya, "Dasar Kemplu kowe, katanya patung bisa nangis, jebule ngapusi(bohong)," sambil tangannya melayang memukul bahu Dul Kemplu. Dengan enteng Dul Kemplu menjawab," Makanya kalau baca berita dicermati,jangan dimakan mentah-mentah. Aku kan hanya menulis, kalau patung itu bisa mendengar adzan pasti dia akan menangis. Nah sekarang coba perhatikan patung itu! Bisa dengar suara adzan gak? Gak bisa kan. Karena gak bisa dengar adzan, makanya gak bisa menangis. Ada yang salah dengan postinganku? Aduh!" Sebuah pukulan lumayan keras mengenai dadanya. Orang itu lalu pergi sambil ngedumel dan bersungut-sungut merasa sudah dibodohi Dul Kemplu.
Pentigraf, Patung Menangis bila Mendengar Adzan
Reviewed by Mohamad Bajuri
on
Januari 24, 2021
Rating:
Bagus pak pentigrafnya
BalasHapusBagus pak pentigrafnya
BalasHapusSemakin bagus aja pentigraf ya.
BalasHapusSemakin luar biasa...
BalasHapusHalus Sekali twistnya...
Senang saya membacanya...
Terima kasih guru Penjas, sehat selalu
Enak bacanya
BalasHapusWah Pak Bj spesialist pentigraf, luqr biasa. Sy blm bisa Pak...
BalasHapusMantaaap..pak bajuri..
BalasHapus