Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohonnya


Malam minggu 13 Februari aku komenghadiri acara walimatun nikah di rumah tetanga. Yang menikah adalah anak pertama dari tetanggaku terrsebut. anaknya  mendapat istri dari daerah Cengkareng Bekasi Jabar. 

Pada acara walimatun nikah diadakan acara pengajian. Sedianya yang akan mengisi pengajian adalah Bapak KH. Amin Jamil dari Desa Karangsari Kutowinangun. Namun karena beliau saat itu sedang sakit, maka acara tersebut diwakilkan pada anaknya. Kami memqnggilnya dengan Gus Umam. Gus ini sudah mengkhatamkan Al-Qur'an di PP Tahfidz di kota Demak. 

Sekilas aku melihat beliau sangat bersahaja dengan penampilannya. Pakaian santri pada umumnya. Beliau hanya memakai pakaian keseharian, bukan pakaian panggung layaknya pendakwah sedang orasi di atas mimbar. Hanya sarung, koko hitam tanpa leher dan kopiah hitam. Tak ketinggalan kaca matanya yang selalu menemani kemana saja beliau pergi. 

Acara terakhir dalam acara walimatun nikah adadlah pengajian dilanjutkan doa penutup oleh pengisi pengajian. Gus Umam naik ke mimbar. Sebuah kursi dan meja sudah disediakan panitia untuk duduk Pak Kyai. Beliau duduk dengan santainya sambil menyandarkan tubuhnya di kursi. Sebelum dia memulai berbicara, belliau meniup mikropon untuk memastikan mikfroponnya berfungsi dengan baik.

Kemudian Gus umam membukanya dengan membaca salam dan pembukaan sebagaimana mestinya sebuah pengajian. Suaranya mantap. tidak nampak grogi dan takut. Walaupun kadang beliau menyelinginya dengan gurauan. Sebuah kitab terbuka di meja sebagai bahan materi pengajian. Ini yang aku suka dari sebuah pengajian, yaitu ada rujukan yang jelas. 

Biasanya dalam sebuah pengajian akbar jarang Kyainya membawa kitab. Kemungkinan besar isi pengajian adalah bungai rampai dari berbagai kitab yang isinya sudah di luar kepala. Jadi para Kyai tak perlu membawa kitab-kitab untuk dipamerkan di depan khalayak. Toh sudah hafal.

Penampilan malam ini adalah penampilan pertama beliau di desa kami. Kalau di luar sana beliau sudah pernah tampil kami tidak tahu. Bisa jadi beliau pernah mengisi pengajian di pondoknya. Tapi dari gayanya beliau mengisi pengajian , sepertinya beliau sudah terbiasa berbicara di depan umum.

Materi yang disampaikan adalah materi tentang nikah. Agak lucu juga, karena Beliau menyampaikan sesuatu yang belum pernah dia lakukan. Gus Umam masih memiliki status jombowan alias belum menikah. Itu pun disampaikan Gus Umam dalam pidatonya itu.

Dengan kemampuan yang sangat terbatas aku berusaha untuk merangkum isi pengajian tersebut. Berikut adalah resume pengajian Gus Umam dengan tema menikah.

Faedah nikah dan afatun nikah (Manfaat Menikah dan Bahaya Menikah)
Ada dua golongan golongan anti nikah dan pro nikah
Imam Nawawi berkata ilmu bisa mati disebabkan karena menikmati pada dua paha perempuan. Akhirnya tidak menikah.
Imam jalaludin assuyuti,  berkata ilmu itu bisa hidup dan eksistensi nya dapat dirasakan karena nikah. Artinya dengan menikah banyak ilmu yang timbul karenanya. Misalnya cara mendidik anak, cara menyenangkan suami, cara menata meja makan, ilmu tentang memasak dan lain-lain. 

Nikah adalah kesunahan nabi sejak lampau dari Adam hingga Muhammad. Dalam kisah Nabi Nabi ada Nabi yang memiliki istri 1000. Ironisnya kenapa sunah itu seolah olah ditujukan pada nikah. Dan nikah adalah budi pekerti dari para Nabi. Semua nabi menikah. 
Nikah ada faedah tersendiri;
  1.  Alwalad. Mempunyai anak. Artinya ketika sudah meniikah memiliki anak. Silahkan menikah dan berlomba memiliki anak banyak. Karena dengan anak yang banyak  jagad ini terisi oleh manusia. Karena sahwat diciptakn oleh Tuhan untuk cinta perempuan dan anak.
  2. Kita membikin benteng dari musuh kita syaitan dan bisa meredam nafsu kita karena menikah. Menolak gelora sahwat jelek tubuh kita untuk melawan syaitan.
  3.  Menjaga mata. Ketika nikah mata kita terhindar dari melihat perempuan lain. Mata kita tidak jelalatan lagi. karena sudah memiliki istri. Al kisah Abu Nawas memiliki isteri yang cantik luar biasa. Karena kecantikannya banyak laki-laki yang tertarik dan menggodanya. Abu Nawas kesal dengan tingkah para laki-laki itu.  Karena kebanyakan yang menggoda istrinya adalah laki-laki yang sudah punya isteri. Kemudian Abu Nawas membuat kue poci dengan warna yang berbeda-beda. Kemudian diundanglah para laki-laki itu ke rumahnya untuk menikmati kue poci buatannya. Mereka dipersilahkan untuk menyantap kue poci dengan warna yang beragam itu. Mereka menikmatinya dan komentarnya sangat melegakan. Abu Nawas kemudian berkata kepada mereka, "walaupun kue poci ini warnanya berbeda-beda, tapi rasanya sama. Begitu juga dengan istriku dan istrimu, rasanya sama." Kemudian para laki-laki itu pulang dengan senyum kecut.
  4. Menjaga farji (kemaluan). Dengan menikah maka hasrat biologisnya disalurkan pada tempat yang bersih dan halal. Sehingga terjaga dari penyakit kelamin.
  5. Menenangkan jiwa.  Kita berasa nyaman walau hanya duduk bersama bercengkrama dan bersendau gurau. Bahkan ada pahala walau hanya melihat istri.
  6. Potensi ibadah semakin meningkat. Contoh sholat jamaah dengan istrinya. mengajari istrinya dengan ilmu yang ia miliki.
  7. Mampu membikin hati kita semakin terisi dengan berbagai macam kegiatan rumah tangga.. Misalnya  menata rumah, berkebun, cuci gerabah, cuci seprei dll.
  8. Sesungguhnya seandainya manusia tidak memiliki sahwat untuk jimak maka orang tersebut sulit mendapatkan harta. Maka kalau anda ingin kaya harus nikah. Sebelum nikah harus memiliki amal baik yang banyak terlebih dahulu. Sehingga menghasilkan keturunan yang sholeh.
  9. Tirakat diri dan istri sendiri. Kita mampu bermujahadah bersama dengan istri dan anak. Keluarga adalah ladang politik terkecil.
  10. Kita sebagai suami mampu mendatangi atau memenuhi hak hak anggota keluarga, istri dan anak. lahir batin. 
  11. Mampu menyabarkan diri dari akhlak anak dan istri. Suami memiliki latihan sabar dengan perilaku anak dan isrtri yang tidak pas
  12. Mampu menanggung derita dari seorang istri dan bertekad untuk memperbaikinya.
Afatun Nikah. Bahayanya menikah.
Dalam kitab ihya
  • Orang nikah itu biasanya akan kesulitan mencari nafkah yang halal. Kata mbah Sholeh Darat jaman sekarang sulit mencari harta yg benar benar halal.Misalnya kita menghindari dari masalah bank untuk menjaga kehalalan rizki kita.  Itu sangat sulit. Karena semua melibatkan bank. Haji saja pembayarannya harus lewat bank.
  • Kita pasti akan sulit unutuk memenuhi hak anak dan istri. Banyak hak anak anak dan istri yg tidak bisa kita penuhi.
  • Tidak sabar terhadap akhlak anak dan istri. Kita sering marah terhadap mereka. Kalau anak kita salah, terus kita ingin marah sama mereka. Lihatlah hubungan kita dengan Allah. Bagaimana hubungan itu terjalin. Sudahkah kita memenuhi tuntutannya.
  • Istri dan anak mampu membuat kita lalai terhadap Tuhan. Sesungguhnya anak dan harta adalah fitnah. Terlalu asik dengan istri dan anak lalai shalat. Shalat jadi terbengkalai.
  • Dalam hati kita selalu terbebani untuk mencari harta yang banyak. Dan kita dituntut untuk menyiapkan ladang ekonomi yang layak bagi anak kita. Sesuatu yang mampu melalaikan dari Tuhan adalah racun. Seperti kecintaan kita pada istri dan anak. 
 

Demikianlah resume pengajian dari Gus Umam. Ternyata benar pepatah yang mengatakan bahwa buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Karena Ayahnya seorang kyai dan terkenal dengan pendakwah, maka anaknya pun ternyata memiliki kemampuan seperti ayahnya, seorang pendakwah juga. Bahkan mungkin lebih baik lagi. Kalau ayahnya belum bisa dikatergorikan sebagai Al Hafidz 30 Juz, namun Gus Umam sudah diwisuda sebagai Al Hafidz yang hafal 30 Juz.

Notes foto hanya ilustrasi.

#Feb15AISEIWritingChallenge
Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohonnya Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohonnya Reviewed by Mohamad Bajuri on Februari 15, 2021 Rating: 5

23 komentar:

  1. Master Beja, tulisan yg keren... Alhamdulillah pagi2 sarapan dg ilmu yg bermanfaat

    BalasHapus
  2. Penjelasan yg lengkap
    Tulisan yg bermanfaat

    BalasHapus
  3. Matur suwun nggih.. keluarga benteng iman dan nemiliki pahala terbesar krn mnjaga sunnah Rosul..

    BalasHapus
  4. Resumenya cukup lengkap dan berisi ilmu kehidupan. Mantap, salam, literasi pak.

    BalasHapus
  5. Ilmu yang bermanfaat. Positifnya adalah meskipun belum menikah, tetapi ustaz Umam rajin mengkaji ilmu pernikahan. Sebagai pembelajaran bahwa yang belum menikah saja paham, apalagi yang sudah menikah seharusnya bisa berusaha belajar untuk lebih paham 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seharusnya begitu...Sekarang bagaimana kita mempraktekkannya.

      Hapus
  6. Tulisannya lengkap, Pak.
    Bisa mengedukasi bagi yang belum menikah, biar lebih siap.
    Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebelum menikah memang harus menyiapkan bekal ilmunya agar menghadiljan keturunan yang sholeh

      Hapus
  7. Pernikahan ikatan dua insan yang bernilaikan ibadah, keren pak...

    BalasHapus
  8. Luar biasa juga tulisan Mr. Bj genre artikel. Keren..

    BalasHapus
  9. Barokallah..semoga semua pesan yang disampaikan bisa menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Mantap pak

    BalasHapus
  10. Terimakasih resumenya, Pak
    Sangat bermanfaat buat saya

    BalasHapus
  11. Sama-sama. Semoga bermanfaat..Amiin

    BalasHapus
  12. Luar biasa, resume tentang menikah.
    Saya menikmati setiap kalimatnya,penuh dengan pesan.
    Terimakasih Pak Guru Penjas

    BalasHapus

Postingan Populer

Ringkasan Materi Renang Gaya Bebas

  Penulis sedang berada di CB Kutowinangun .Dokpri. Ringkasan Materi Renang Gaya Bebas Posisi Tubuh : Telungkup: Posisi tubuh terlentang den...

Diberdayakan oleh Blogger.