Matahari sore sudah berada di sebelah barat. Suasana sudah berubah sejuk, tidak lagi panas. Pekerjaanku sudah hampir selesai kulakukan. Mengambil getah dan mengumpulkannya pada ember. Bagi yang belum terbiasa mungkin ini pekerjaan yang sulit dan menjijikkan. Bagiku bekerja di kebun karet sangat kunikmati.
Jam tangan di pergelanganku kulihat dengan seksama. Sudah pukul setengah lima. Saatnya sholat dan pulang. Setelah sholat aku memberesi hasil pekerjaan hari ini di tempat biasa. Setelah semuanya beres aku bergegas untuk pulang.
Jalan setapak aku susuri dengan hati riang. Terbayang bayaran yang akan kuterima dari Kong Jasman. Kebetulan hari ini adalah akhir bulan. Beberapa rencana bermain di kepala berseliweran silih berganti. Kadang aku tersenyum sendiri membayangkan betapa bahagianya istriku ketika menerima uang gajianku nanti. Aku kaget, aku kembali pada posisi awalku tempat aku bertolak . Kuamati sekeliling. Iya ....aku yakin ini kan tempat basecamku. Aku meneruskan langkah lagi untuk pulang. Beberapa kali aku mengulang jalan yang sama selalu kembali ke tempat awal. Aku bingung. Aku duduk sambil meminta pertolongan dari Alloh. Saat magrib, terdengar suara adzan di kejauhan. Aku memastikan arah datangnya adzan. Dengan panduan arah suara adzan aku berjalan menerobos lebatnya hutan. Jarak yang kutempuh sekitar 8 Km. Alhamdulillah aku bisa nyampai rumah pukul 8 malam.
Wah disesatkan yah? Kt orang sini bilangnya jurig linglung...
BalasHapusJurig= hantu
Oh bgtu... Kata orang Jawa diputer giling. Orangnya jadi bingung dan hanya berputar-putar di daerah yang sama
HapusWah begidik bulu kuduknya ...biasanya katanya begitu bung Juri.... salam sukses...membuat mencekam. Hariyanto Blitar
BalasHapusTerimakasih Bang Hariyanto. Salam kenal
HapusSyukurlah sampai di rumah,tidak tersesat di hutan.
BalasHapusUntungnya sampai rumah
HapusMaster Beje, trimks share berpetualang ke hutan, keren... tulisannya. Kalau ibu pasti nafasnya engos... engosan jalan jaraknya 8 km. Pulang ke rumah langsung ngubrak ha...
BalasHapusKebayangkan capeknya...
Hapus