Pukul tujuh malam aku terserang rasa kantuk berat. Mungkin ini efek dari kerja keras seharian di kebon karet. Dengan suksesnya aku tertidur lelap di kursi ruang tamu. Betapa kagetnya diriku saat aku bangun sudah pukul sepuluh siang.
Dengan tergesa-gesa aku mengemasi perlengkapan dinasku di kebon. Tanpa pamit pada istri aku longsung menuju kebon karet tempat aku kerja. Jalanku agak dipercepat mengingat aku bangun kesiangan. Setidaknya aku memiliki harapan untuk memperoleh hasil yang lumayan dengan waktuku yang sudah berkurang.
Sesampai di kebon aku langsung melaksakan aksiku seperti biasa. Setelah bekerja 4 jam, aku sudah mendapatkan hasil yang lumayan. Perutku terasa lapar. Waduh aku lupa membawa perbekalan karena tadi berangkat dengan sangat tergesa-gesa. Aku heran, karena selama bekerja tidak melihat dan berpapasan dengan orang lain. Aneh. Padahal hari sudah siang begini.Akhirnya kuputuskan pulang. Sesampainya di rumah aku terus cuci kaki dan tangan. Aku berniat akan makan. Mendengar suara, istriku ke luar dari kamar. Katanya, Loh pak...sampeyan dari mana jam 2 malam begini kok pakai pakaian dinas?" Aku terkejut dengan pertanyaannya. Malam? Lampu-lampu menyala, kutengok ke luar lewat cendela, gelap.
#Feb17AISEIWritingChallenge
Pentigraf, Malam Nampak Seperti Siang Ulah Siapa
Reviewed by Mohamad Bajuri
on
Februari 17, 2021
Rating:
Wahhhh....terlalu giat nih, jadi aja lupa..he..he...pentigrafnya sudah banyak nih. Sepertinya sudah dapat dibukukan.
BalasHapussiap Bund doakan bisa naik cetak
Hapus