Pentigraf, Hebatnya Tukang Ojek, 75 Persent Pendapatan Buat Umrah

Aku sangat antusias untuk menemui seorang ojek di daerah Semarang yang sangat luar biasa. Bagaimana tidak, berdasarkan wawancara dengan beberapa orang temannya dia memiliki kebiasaan langka. Perburuan pun aku lakukan dengan lebih detail, tentang siapa dia, dan alamatnya. Klik, nama lengkap dan alamat sudah aku kantongi. Dengan hati berbinar aku menuju ke alamat yang dimaksud. Ternyata dia tinggal di daerah pinggiran kota. Lokasinya merupakan daerah pegunungan yang lumayan padat penduduk.

Untuk menuju ke rumahnya terpaksa harus naik kendaraan roda dua. Mobil tidak bisa masuk, karena akses jalannya sangat sempit. Aku pun nak grab untuk mengantar aku ke sana.

Sebuah rumah sederhana yang terbuat dari batu bata merah belum diplester ada di depan mata. Aku pastikan dengan alamat yang aku catat di kertas. Yah, tidak salah lagi ini rumahnya. Aku mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk oleh pak Yanto si tukang ojek fenomenal itu. Kami ngobrol santai di ruang tamu. Sebuah ruang sederhana yang terdiri dari satu meja kayu pendek dan sehelai tikar sebagai alasnya. Tidak lama berselang masuk ke ruang tamu seorang wanita membawa minuman teh panas. Pak Yanto memperkenalkan kepadaku," Ini istriku, Umroh." Glek aku pun tersenyum padanya. Terjawab sudah penasaranku.