Rahsia Hidup Sebelum Hidup
Kang Bajuri
Adalah empat masa dalam dunia penuh kegelapan
Hamparan gulita sepi menyelimutinya
Berkubang dalam air suci kehidupan sebagai tempatnya
Terbungkus kuat oleh sifat rahman Tuhan
Kala tiba masa genap empat berbilang
Saat itulah kadar takdir dituliskan
Tentang suka duka jalan kehidupan
Juga bila ajal akan datang menjelang
Ditentukan pula siapa kekasih yang akan menemani,
Atau pun harta benda sebagai bekal hidup insani
Semua tercatat dalam sebuah kitab langit
Penuh misteri tak bisa diungkit
Saat itu pula ruh ketuhanan ditiupkan
Menggeliat ia, getarannnya menggerakkan senyum bahagia
Ayah Ibunya menyambutnya dengan sukur tak terkira
Menantikan ia kelak dalam buaian
Wahai Ayah ...
Wahai Ibu ...
Pohonkan semua kebaikan untuknya
Sebelum jarimu bisa menyentuh lembut kulitnya
Kebumen, 15 juli 2021
Rahsia Hidup Sebelum Hidup
Reviewed by Mohamad Bajuri
on
Juli 16, 2021
Rating:
Reviewed by Mohamad Bajuri
on
Juli 16, 2021
Rating:
Puisinya bagus sekali... Semangat terus ya
BalasHapusmakasih Bund. Semoga nyala api semangat tetap berkobar
HapusRuh ditiupkan saat menjelang 4 bulan kandungan. Maha kuasa Allah.
BalasHapusManusia hanya diberi pengetahuan tentang ruh hanya sedikit saja. Banyak misteri yang Allah tidak berikan itu pada manusia. Subhanallah.
HapusDoa yang terbaik dari orang tua untuk anak-anaknya. Jika orang tua marah, tetap berusaha untuk mendoakan yang baik. Sebab, setiap kata-kata dari orang tua adalah doa, apalagi ke anak, lebih cepat terkabulnya.
BalasHapusBetul Bang Rizky. Ucapan orang tua sangat mustajab, bagaikan mantra ajaib yang langsung bisa menjelma. Ampuh lur biasa.
HapusPuisi yang bagus tentang empat bulan pertama kehidupan.
BalasHapusPuisi yg sangat bermakna, saya jadi ingat waktu pertama hamil dan pertama merasakan ada getaran di dalam rahimku. Subhanalloh...Allahuakbar
BalasHapus4 berbilang saat takdir ditentukan dan ruh ditiupkan,,,,
BalasHapusSubhanallah ... Puisinya bagus sekali. Mengingatkan kembali bahwa setiap orang memiliki takdirnya masing-masing yang bahkan telah tertulis di Lauh Mahfudz jauh sebelum bumi diciptakan.
BalasHapus