Menjadi Guru Olah Raga Menyenangkan ?

Sekapur Sirih

Aku adalah seorang guru olah raga di MTsN 3 Kebumen. Sebagian kawanku mengenal diriku dengan guru olga jadi-jadian (memang bangsa makhluk halus?). Bukan, aku bukan bangsa makhluk halus. Sebutan itu muncul karena aku guru olah raga yang luar biasa. Loh apa lagi nih? Sabar ya Boss... 

Inilah jawaban dari semua pertanyaan saudara. Memang aku mengajar olah raga tapi aku bukan guru olah raga yang sebenarnya. Ijazah dan akta mengajarku adalah Pendidikan Agama Islam. Namun karena sekolahku kekurangan guru olah raga, maka aku difungsikan sebagai guru Penjasorkes. Jadilah aku guru olah raga yang dipaksa keadaan hingga kini.

Pada masa awal menjadi guru olah raga sangatlah tidak mudah. Bagaimana tidak, karena dasar keilmuanku berbeda dengan apa yang akan kuajarkan. Untuk menutupi ketidaktahuanku, aku harus bertanya dan berguru pada rekan sejawat yang mengajar guru olah raga. Lama-lama paham dan tidak perlu bertanya lagi.

Mengajar Olah Raga Menyenangkan Loh?!

Mengajar olah raga bagiku sangat menyenangkan. Bagaikan sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Sambil mengajar aku bisa juga memanfaatkan untuk olahraga bagi diri sendiri. Lumayan bukan? Di samping itu mengajar olah raga di masa normal (bukan pandemi) mendapat potongan waktu 20 menit untuk berganti pakaian. 

Memang sih potongan waktu 20 menit itu untuk berganti pakaian bagi peserta didik. Bagi guru kesempatan itu digunakan untuk mempersiapkan alat-alat pembelajaran dan membereskan alat-alat yang digunakan. Kalaulah ada lebihnya kadang dimanfaatkan untuk sharing pengalaman yang berkaitan dengan pembelajaran hari ini.


postingan populer di blog pribadi

Sering juga sih beberapa kawan yang beranggapan kalau mengajar olah raga itu menyenangkan. Katanya, "Senang ya jadi guru olah raga, bisa sambil cuci mata!". Mungkin ada benarnya juga perkataan mereka. Karena guru olah raga harus melihat dengan seksama kepada setiap peserta didik, tanpa kecuali. Dari yang gemuk hingga yang kurus, dari yang cantik hingga yang kurang cantik. He he he maaf.

Memanfaatkan Blog Pribadi untuk Pembelajaran

Materi yang kuunggah di blog pribadi

Di masa Pandemi Covid-19 pembelajaran diselenggarakan melalui daring. Ada beberapa aplikasi yang digunakan dalam pembelajaran. Mengingat kemampuan ekonomi wali peserta didik yang sebagian besar keluarga tidak mampu, maka pembelajaran daring tidak bisa dilakukan secara ideal. Sebagian besar pembelajaran dilaksanakan melalui aplikasi WA. Hanya kadang-kadang saja pembelajaran melalui Quiziz, GF, dan berkunjung ke blog pribadi.


Latihan PTS yang kuunggah di blog pribadi

Pada kesempatan semester ini, aku mengunggah materi dua kali melalui blog pribadi. Materi yang aku unggah adalah materi Kelas 9, yaitu "Gerak Variasi dan Kombinasi dalam Permainan Sepak Bola" dan "Latihan PTS Kelas 9 Semester I".


Pertanyaan yang kuajukan untuk peserta didik

Melalui pesan  WAG aku meminta peserta didik untuk membaca materinya. Pada akhir materi aku berikan dua pertanyaan terkait dengan materi pembelajaran. Jawaban peserta didik aku minta dituliskan pada kolom komentar. 

Sebetulnya ada 3 tujuan yang ingin aku capai ketika melakukan pembelajaran dengan memanfaatkan blog pribadi. Pertama, aku berharap anak materi yang disampaikan melaui blog pribadi bisa memberikan variasi pembelajaran. Sehingga peserta didik tidak jenuh.



Beberapa komentar peserta didik sebagai jawaban 

Kedua, meningkatkan jumlah kunjungan ke blog pribadi. Ketiga, membiasakan peserta didik untuk membaca di dunia digital. Gawai tidak digunakan hanya untuk ngegame dan yutuban saja, tapi bisa digunakan untuk hal yang positif. Peserta didik diharapkan membiasakan diri untuk mencari informasi  materi pembelajaran melalui gawai yang dimiliki.


GF yang aku gunakan di semester ini

Pembelajaran di masa pandemi, menuntut guru untuk menggunakan berbagai macam cara dalam menyiasati keadaan. Untuk mempermudah penilaian bagi peserta didik, aku mengunakan GF. Ada sisi positif dan negatif ketika guru memutuskan penilaian menggunakan GF.

Segi positifnya menggunakan GF adalah dari segi kepraktisan. Satu kali buat soal bisa digunakan untuk beberapa kelas. Guru juga tidak perlu mengoreksi, karena skor bisa langsung keluar sesaat setelah peserta didik menenkan tombol submit. Guru tingga mengurutkan saja pada responses di google spread.

Segi negatifnya, guru kurang bisa mengukur dengan seksama pada skor yang didapat pada peserta didik. Karena anak tidak belajar sekalipun bisa mengerjakan dengan mudah dari rumah. Muingkin saja peserta didik bermain curang dengan meminta jawaban teman yang telah selesai mengerjakan. Tapi ya sudahlah mau bagaimana lagi. Namanya saja sedang dalam kondisi darurat, selalu saja ada permakluman di sana sini. Guru harus bijaksana dalam memberikan penilaian kepada peserta didik. Jangan sampai guru membunuh peserta didik dengan praduga yang belum pasti, maka bijaksanalah dalam memberikan penilain.

Demikian tulisanku kali ini, mohon kritik dan saran yang membangun. Selamat Hari Guru, Guru Tangguh, Negara Kuat. Guru Berjaya Bangsa Sejahtera.

Menjadi Guru Olah Raga Menyenangkan ? Menjadi Guru Olah Raga Menyenangkan ? Reviewed by Mohamad Bajuri on November 30, 2021 Rating: 5

4 komentar:

  1. Sangat menginspirasi pak. Di masa sekarang, salah satu tuntutan guru adalah kompetensi literasi digital. Diantaranya adalah blog, google form dan pemanfaatan google workspace. Salam dari Solo.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Pak Guru. saya hanya mencoba menjadi lebih baik dan tidak tertinggal dengan orang lain, walau saya termasuk manusia jadul.

      Hapus

Postingan Populer

Ringkasan Materi Renang Gaya Bebas

  Penulis sedang berada di CB Kutowinangun .Dokpri. Ringkasan Materi Renang Gaya Bebas Posisi Tubuh : Telungkup: Posisi tubuh terlentang den...

Diberdayakan oleh Blogger.