Hari Selasa Grup Lagerunal memiliki program baru, namanya Pantun Bale. Aku belum pernah mengikuti program ini. Ada terbesit perasaan di dalam dada kalau aku pribadi belum layak menilai atau mengomentari tulisan orang. Hal ini disebabkan rasa minder yang mendera. Ilmunya masih dangkal kok sudah berani-beraninya mengkomentari tulisan para master, begitu pikirku.
Namun kali ini aku memberanikan diri untuk membuat tulisan yang akan aku sertakan dalam event Pantun Bale. Tulisan yang aku pilih adalah karya Widya Ditta Utami dengan judul "Masih Dipandang Sebelah Mata".
Tulisannya beliau ringan, namun sarat makna. Saya pikir itu adalah pengalaman pribadi beliau yang benar-benar "mak Jleb di hati". Pengalaman pribadi yang tidak menyenangkan yang kemudian memperoleh pencerahan dengan adanya kritikan dari orang lain.
Gaya tuturnya sangat enak diikuti. Runtut dan logis. Pembaca dengan mudah dapat menemukan pesan yang disampaikan.
Ketika aku membacatulisan beliau, seolah-olah aku sendiri yang sedang mengalami hal yang sama. Aku sebagai manusia lumrah pernah mengalami apa yang beliau alami.
Satu hal yang sangat membekas di dada adalah pesan beliau tentang mengharap sesuatu. Kalau kita mengharap sesuatu masih pada manusia, maka pastilah kita akan mengalami kekecewaan. Maka sebaiknya kita mengharap pada yang tidak pernah mengecewakan. Yaitu mengharaplah dan memintalah hanya pada Dzat Yang Satu, Tuhan. Hanya kepadaNyalah sebaiknya kita sandarkan sesuatu.
Demikian tulisan singkat ini. Seribu pohon maaf aku pintakan kepada belaiu Ibu Ditta akas kelancanganku ini. Mohon maaf jika tulisan ini tidak sesuai dengan isi tulisan.
https://dittawidyautami.blogspot.com/2022/01/masih-dipandang-sebelah-mata.html
Selamat....
BalasHapusHehe., sy belum berani mantun pale...
Coba saja Bu, tulisanku kayaknya cocok.
HapusSiip dech, Mas Bijey..
BalasHapusHanya memberanikan diri
HapusMaka sebaiknya kita mengharap pada yang tidak pernah mengecewakan. Yaitu mengharaplah dan memintalah hanya pada Dzat Yang Satu, Tuhan.
BalasHapusMantaappp sekali kalimat yang ini..
Masuk Pak Eko
HapusWah, suatu kehormatan mendapat ulasan dari Mr. Beje.
BalasHapusBetul, memang dari pengalaman pribadi. Alhamdulillah kini menjadi lebih siap kalau menghadapi orang-orang yang 'begitu'.
Hanya saja, saya masih melihat beberapa teman ada yang belum terbiasa ketika harus bertemu dengan penguji atau pengkritik.
Tulisan itu saya buat sebagai pengingat diri dan semoga memotivasi teman-teman untuk tetap kuat.
Terima kasih banyak Mr. Beje.
Ya Mbak Ditta. Tulisannnya sangat mengagumkan. Efeknnya luar biasa bagus.
HapusTidak apa-apa, Pak, mengomentari tulisan orang lain. Soalnya, itu bisa meningkatkan kunjungan ke blog juga.
BalasHapusSelamat sudah berani menulis di pantun bale. Yuk ramaikan Pantun Bale berikutnya.
BalasHapusWah pantun bale bikin kreatif..... bisa membuka cakrawala pandang. Salamr. Beje. Selamat mengajar.
BalasHapusSaya yakin optimis baca artikel ini. Kereeen
BalasHapusWah.. apakah tulisan saya salah ya.. karena bukan ulasan .. tapi.. berupa pengalaman pribadi
BalasHapus